Versi mewah dari mesin ini, didesain Giulio Cappellini, The International Ambassador of Excellence and Italian Design, yang dijual dalam jumlah terbatas. Desainnya merupakan perpaduan dari sejarah serta inovasi: kayu daur ulang, resin ekologis, dan aluminium.
“Eagle One merupakan cerminan kerja sama tim yang terdiri atas berbagai macam spesialis (desainer, arsitek, ahli teknis, dan barista). Mesin ini mewakili gelombang terbaru industri kopi dan pergerakan bisnis kedai kopi terkini, hingga konsumen kedai kopi dengan konsep desain yang lebih luas,” ujar CEO of Simonelli Group, pemegang merk Victoria Arduino, Fabio Ceccarani.
Dia menuturkan, untuk mewujudkan Eagle One, penelitian dan inovasi teknologi tidak menjadi satu-satunya dasar, tetapi juga menyeimbangkan antara estetika kualitas dan fungsi sehingga bisa memenuhi kebutuhan user dan konsumen. "Hasilnya, Eagle One memiliki desain yang mudah digunakan, sekaligus ramah lingkungan karena bisa menghemat energi dan biaya,” katanya.
Inovasi Eagle One adalah estetika dan kemudahan penggunaan. Mesin ini memenuhi kebutuhan kedai kopi secara menyeluruh. Bentuk yang compact, membuat bisa beradaptasi dengan berbagai lokasi. Desain Eagle One yang ergodinamis juga memperluas ruang barista untuk bergerak dalam berbagai kondisi kedai sehingga mereka bisa menyajikan kopi dengan rasa stabil.
“Desain menjadi keunggulan utama Eagle One. Mesin kopi ini, memenuhi kebutuhan terkini para generasi terbaru kedai kopi melalui desain yang simple dan compact,” jelas James Hoffmann.
Eagle One diciptakan untuk berkontribusi dalam mengurangi polusi dunia. Menggunakan materi baru, mesin ini bisa mengurangi emisi CO2 jika dibandingkan mesin sejenis.