Mengenal Saninten si Buah Langka, Punya Suami dan Dijuluki Rambutan Hutan

Muhammad Sukardi
Saninten, buah langka dikenal sebagai rambutan hutan (Foto: Instagram@Indoflashlight)

Tapi, tahukah Anda apa perbedaan dari rambutan dengan saninten yang secara kasat mata terlihat sama?

Menurut informasi yang disampaikan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), perbedaan mendasar dari kedua buah yang terlihat mirip itu ada di tekstur kulit dan 'rambut-rambutnya'.

"Rambutan (Nephelium lappaceum L.) memiliki tekstur kulit yang lembut dan dapat dimakan daging buahnya, termasuk ke dalam suku Sapindaceae. Sedangkan rambutan hutan memiliki tekstur kulit buah keras, berduri keras, dan bijinya yang menjadi bahan makanan," tulis laporan LIPI.

Sebagai tumbuhan asli Indonesia, saninten bisa ditemukan di Sumatera dan Jawa. Tanaman ini tumbuh dari ketinggian 150 meter.

Lebih lanjut, ada kepercayaan di tengah masyarakat khususnya di daerah Gunung Ciremai, Saninten ini punya suami, lho. Ya, ada tanaman lain yang dianggap sebagai pasangan dari Saninten.

"Di gunung Ciremai, Saninten dianggap punya 'pasangan hidup' yakni pohon Pasang (Artocarpus sp). Masyarakat setempat meyakini pohon Pasang sebagai 'suami' dari Saninten. Diduga pohon Pasang memiliki peran penting dalam proses pembuahan Saninten," ungkap laman Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem.

Untuk bisa menikmati saninten, Anda harus berhadapan dengan pesaing tangguh seperti monyet, lutung, musang, dan hewan pemakan buah-buahan lainnya.

Tak hanya harus berebut dengan hewan, buah saninten sendiri susah tumbuhnya. Dikatakan, di laman KLHK, saninten berbuah hanya 2 tahun sekali.

"Kalaupun berbuah setiap tahun, biasanya berselang setahun buahnya kosong. Baru setahun kemudian berisi buahnya. Berarti anakan Saninten dari pohon induknya sulit didapat karena masa berbuahnya lama," tulis di laman KLHK. 

"Ditambah lagi tiap bijinya ludes dimakan pemangsa. Padahal biji tersebut merupakan cikal bakal anakan. Kalau begitu, tak salah bila LIPI menyatakan tumbuhan ini langka," tambah laporan tersebut. 

Editor : Vien Dimyati
Artikel Terkait
Megapolitan
14 hari lalu

Situasi Terkini Area Kuliner di Kalibata usai Dibakar Buntut 2 Matel Tewas Dikeroyok

Kuliner
2 bulan lalu

Li Lian Park Hyatt Hadirkan Kuliner Khas Kanton Menggugah Selera, Wajib Dicoba!

Kuliner
2 bulan lalu

Sensasi Restoran Li Lian di Park Hyatt Jakarta, Manjakan Pengunjung

Kuliner
2 bulan lalu

Kari Otentik Jepang Bisa Halal Juga Kok, Ini Caranya!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal