"Salah satunya saat ini kita ada kopi dengan harga Rp10 ribu dan coconut coffee-nya wajib dicoba. Ada aroma santan dengan kopi yang khas. Bisa jadi, ke depannya kita akan menambah minuman dengan toping bubble dan lainnya. Intinya kita terus berinovasi," katanya.
Untuk menu signature, The Harvest Express juga menyediakan roti kekinian Long Jhon. Roti keju dengan isian dalam cream cheese. Rasanya gurih, asin, dan manis. Menurut Edison, cara terbaik menikmati roti long Jhon adalah sambil menyeruput black coffee.
Menu lain yang akan membuat pengunjung penasaran adalah sandwich rendang. Dagingnya berlimpah dengan suiran daging rendang yang lezat. "Sandwich biasanya memiliki isian keju dan ham biasa. Karena Harvest merupakan brand Indonesia. Kami juga sajikan menu Nusantara rendang. Nanti juga akan ada pastry isi ayam lemper," katanya.
Untuk harga, The Harvest Express sangat ramah di kantong. Sebab, untuk rata-rata harga roti berkisar Rp12 ribu. Untuk kopi berkisar Rp10 ribu hingga Rp18 ribu.
Hingga akhir 2019, The Harvest Express akan memiliki 13 store yang tersebar di gedung perkantoran, universitas dan transport hub, seperti stasiun kereta api.
Evaliny selaku CFO The Harvest Group mengatakan, salah satu latar belakang dikembangkannya konsep The Harvest Express adalah ingin membuka lapangan kerja baru lebih cepat.
“Satu store The Harvest Express itu membutuhkan sekitar empat hingga lima pegawai. Kalau kita bisa buka cepat, misalkan 50 store, berarti kita sudah bisa menyerap 250 tenaga kerja. Tinggal tugas kita menentukan strategi pemasaran, salah satunya harga yang terjangkau, sehingga produk kita bisa dinikmati semua kalangan. Contohnya, kopi di The Harvest Express itu harganya hanya Rp12 ribu per gelas dengan kualitas premium. Jadi meski margin tipis, buat kami tidak masalah, asalkan permintaannya banyak,” tutur Evaliny.