Selain itu, dia mengatakan pentingnya terus dilaksanakan kerja sama antara Kemenparekraf/Baparekraf dengan ASEAN Tourism Associations (ASEANTA) dan pemangku kepentingan swasta nasional maupun regional Asia Tenggara lainnya dalam menyelenggarakan beberapa pertemuan webinar.
Pemerintah Indonesia dikatakan juga telah menyusun Hand book on the Hygiene, Health, and Safety (HHS) Protocol Guideline yang menjadi panduan bagi pemangku kepentingan nasional pada masa normal baru di sektor kepariwisataan dan ekonomi kreatif.
Dalam forum virtual tersebut, Kartika Candra juga menyampaikan mengenai pentingnya untuk mempertimbangkan kondisi infrastruktur di negara-negara berkembang dan kepulauan. “Selain juga peran penting UMKM seperti Homestay dan Guesthouse yang merupakan tulang punggung bagi banyak destinasi berbasis komunitas di berbagai negara,” katanya.
Chief of Tourism Market Intelligence and Competitiveness UNWTO, Sandra Carvao menyampaikan sejumlah upaya negara G20 dalam meningkatkan wisatawan internasional saat ini. Menurutnya, terdapat beberapa negara kawasan Asia Timur dan Eropa yang mulai membuka perbatasan atau mengurangi larangan perjalanan kecuali Inggris dan Spanyol.
Menyikapi rencana dari beberapa negara untuk mulai membuka perbatasan untuk kegiatan kepariwisataan, WTTC (World Travel and Tourism Council) mendorong negara-negara G20 agar fokus pada testing & tracing and test/vaccine certification requirements sebelum membuka diri.