Minum Air Mineral Berdampak pada Kesehatan? Dokter Ungkap Faktanya

Vien Dimyati
Minum air kemasan tidak berdampak pada kesehatan tubuh (Foto: Taste of Home)

Perlu diketahui, BPA adalah zat yang terdapat dalam kemasan, biasanya kaleng atau plastik. Fungsinya untuk memperkuat daya tahan kemasan sehingga bisa digunakan ulang. Komposisi BPA dalam wadah atau kaleng ini sangat kecil, dan tidak mudah untuk terurai. 

Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Laurentius Aswin Pramono, mengatakan, terkait dengan endokrin, pada dasarnya semua bahan kimia bersifat endocrine disruptor, yaitu komponen kimiawi yang bisa mengganggu fungsi sistem endokrin dan reproduktif dalam tubuh. 

“Namun untuk menimbulkan gangguan metabolisme dan endokrin, butuh kadar yang sangat besar dalam satu waktu secara bersamaan. Dalam berbagai review study, penggunaan bahan kimia dalam keseharian ternyata tidak mampu mencapai ambang yang bisa menyebabkan endocrine disruption,” tuturnya.

Dr. Aswin melanjutkan, kandungan BPA dalam galon guna ulang hanya 0,001 persen dari ambang batas yang bisa mengganggu. “Disebutkan, butuh 10 ribu galon dalam satu waktu untuk bisa mencapai jumlah tersebut. Terkait hal ini, memang tidak perlu khawatir untuk menggunakan galon sehari-hari,” ujarnya. 

Secara umum, zat-zat kimia yang masuk ke tubuh akan dibersihkan melalui berbagai mekanisme. Misalnya, melalui detoksifikasi di liver (hati), dan dibuang oleh ginjal melalui urin.

“Ada banyak jalur pembuangan zat kimia dari tubuh kita. Untuk BPA, akan didetoks di liver. Jadi dalam jumlah kecil tidak berbahaya karena akan didetoksifikasi, sehingga tidak masuk ke peredaran darah,” tutur dr. Aswin.

Dengan kata lain, BPA yang masuk ke tubuh sehari-hari dalam jumlah kecil tidak akan terakumulasi, sehingga potensinya sangat minim untuk bisa menimbulkan endocrine disruption. “Yang berpotensi mengganggu adalah yang masuk dalam jumlah yang sangat besar dalam satu waktu, bukan akumulasi selama puluhan tahun,” kata dr. Aswin.

Secara etiologi dalam skala global, tidak ada hubungan kausalitas yang kuat antara BPA dengan berbagai penyakit, seperti kanker dan gangguan endokrin. “Tidak seperti rokok dengan kanker paru, atau virus HPV dengan kanker serviks, yang memang secara etiologi hubungan kausalitasnya sangat kuat,” ujar dr. Aswin.

Dr. Aswin menekankan, banyak sekali faktor yang bisa berpotensi menimbulkan gangguan endokrin dan hormon. “Ada hal-hal yang lebih penting untuk diperhatikan. Terutama sekali gaya hidup,” ujarnya.

Pola makan dengan prinsip gizi seimbang, serta berolahraga secara teratur, adalah cara yang sangat baik untuk menjaga kesehatan metabolisme, kadar hormon, dan endokrin kita.

Editor : Vien Dimyati
Artikel Terkait
Seleb
9 hari lalu

Pesan Haru Habib Jafar untuk Vidi Aldiano yang Kini Fokus Pemulihan Kanker

Nasional
26 hari lalu

Setahun Prabowo-Gibran: 41,8 Juta Orang Ikut Program Cek Kesehatan Gratis

Nasional
29 hari lalu

Prabowo Ibaratkan Korupsi seperti Kanker Stadium 4: Hancurkan Bangsa

Seleb
1 bulan lalu

Kabar Duka, Idol Kpop Jang Hae Young Meninggal Dunia

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal