Mengutip dari artikel bertajuk Tumpeng dan Gunungan: Makna Simbolis Dalam Kebudayaan Masyarakat Jawa oleh Sutiyono, FPBS IKIP Yogyakarta, bentuk kerucut dari nasi tumpeng mirip dengan gunungan yang merupakan gambaran awal hingga akhir. Atau, simbol kehidupan manusia dengan alam sekitarnya yang berawal dari Tuhan kemudian akan berakhir di Tuhan.
Lauk yang disajikan dalam tumpeng juga mempunyai arti. Biasanya lauk yang dihidangkan bersama tumpeng ini terdiri dari tujuh macam lauk. Pada bahasa Jawa, tujuh merupakan pitu, akronim dari pitulangan atau pertolongan.
Warna pada tumpeng juga mempunyai simbol arti. Tumpeng biasanya mempunyai warna kuning dan putih. Warna kuning menjadi simbol kemuliaan yang megah. Sementara tumpeng yang berwarna putih adalah simbol kesucian.
Upacara pemotongan tumpeng melambangkan rasa syukur kepada Tuhan. Selain itu, juga sebagai ungkapan kebersamaan dan kerukunan. Tumpeng berfungsi sebagai simbol permohonan atas perlindungan, keselamatan, hingga ridha Tuhan untuk setiap hajat dalam hidup.