Cokelat
Administrasi Oseanik dan Atmosfer Nasional menyatakan, kakao hanya mampu tumbuh dan berkembang jika persyaratan yang ketat terpenuhi. Kakao tidak hanya tumbuh di suhu 20° dibagian utara dan selatan khatulistiwa. Jika kelembabannya tidak cukup tinggi, atau jika tanahnya tidak baik, kakao akan layu dan mati. Maka itu, banyak perkebunan kakao yang berada di daerah, suhu rata-ratanya menjadi lebih tidak stabil, sehingga tidak cocok untuk pertumbuhan kakao yang ideal. Sebuah studi dari Pusat Pertanian Tropis Internasional (CIAT) mengemukakan, diperkirakan petani akan mulai mengalami penurunan yang sangat besar dalam memproduksi kakao pada 2030.
Kacang kedelai
Sebuah tim ilmuwan internasional yang dipimpin oleh Potsdam Institute for Climate Impact Research mengembangkan sebuah simulasi komputer. Simulasi ini membantu mereka menentukan tanaman yang merespons kenaikan suhu. Temuan ini menghasilkan hal yang buruk. Menurut peneliti, jika dunia tidak mengalami pengurangan emisi yang signifikan, tanaman kedelai bisa turun hingga 40 persen pada 2100. Masyarakat di seluruh dunia mengandalkan kedelai untuk protein mereka, dan dunia tanpa kedelai berarti tidak akan ada tahu, edamame, miso, dan tempe. Tapi bukan itu saja. Kacang Kedelai menyumbang 90 persen dari produksi minyak biji Amerika Serikat dan merupakan sumber biofuel yang hebat. Ini menjadikannya sebagai kacang yang paling penting secara ekonomi di dunia.
Gandum, jagung, dan padi
Sama dengan kedelai, sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Nature Climate Change pada 2016 memperkirakan, produksi gandum, jagung, dan beras secara kolektif merupakan tanaman paling vital bagi manusia di seluruh dunia. Semua jenis ini berada dalam bahaya. Tanaman trop yang dulu cocok diproyeksikan akan segera punah. Hal terebut dikarenakan suhu yang berosilasi dan cuaca yang tidak dapat diprediksi. Permintaan gandum, jagung, dan padi mencapai 51 persen dari asupan kalori dunia. Permintaan dunia akan tanaman ini diproyeksikan meningkat 33 persen pada 2050.
Stroberi
Sebanyak 95 persen stroberi Amerika Serikat tumbuh di Florida dan California. Menurut the International Society for Horticultural Science, kondisi iklim yang tidak stabil membuat musim panen menghasilkan durasi siklus tanaman yang singkat. Cuaca yang lebih panas dari biasanya menunda produksi stroberi di Florida. Tren tersebut menandakan akan terjadi penurunan produksi stroberi yang lebih permanen. Harga buah stroberi juga akan mengalami kenaikan.