Ada 33 varian mulai dari keripik pare krispi, peyek, kacang telur sampai rengginang manis. Semua camilannya ini dia pasok ke hampir semua toko Indonesia yang ada di Arab Saudi.
Perempuan asal Madura, Jawa Timur ini mengatakan, dia memulai semua ini secara otodidak. Sejak ikut orangtuanya bekerja jadi TKI di Arab.
"Belajar bisnis otodidak, dari pengalaman sendiri," kata Risma.
Ibu tiga anak itu mengatakan, dia bukan seorang sarjana. Dulu saat masih kecil, Risma harus putus sekolah dan melanjutkan sampai kelas 5 SD. Setelah itu ikut bersama orangtuanya ke Arab Saudi untuk bekerja dan tinggal.
"Bapak supir, ibu enggak kerja. Awal ibu ke sini saya sudah ada usaha. Pertama, saya jualan snack, bikin kue-kue pesanan untuk acara pernikahan, di rumah-rumah," katanya.
Meski Risma putus sekolah, saat ini dia menjadi pengusaha sukses. Apalagi saat musim haji dan umrah, Risma selalu kebanjiran orderan katering ataupun snack.
Untuk memberikan kenyamanan kepada para pegawainya, Risma sengaja menyewa hunian seperti apartemen khusus para pegawai. Ada 27 pintu kamar, dan harga sewa per tahun mencapai Rp500 juta.