Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Indonesia Kerja Sama dengan Rusia, Bikin Kapal Cepat Ramah Lingkungan
Advertisement . Scroll to see content

10 Orang Terkaya Rusia Tidak Dikenai Sanksi Barat, Kenapa?

Sabtu, 02 April 2022 - 19:05:00 WIB
10 Orang Terkaya Rusia Tidak Dikenai Sanksi Barat, Kenapa?
Vladimir Potanin, salah satu orang terkaya Rusia yang tiidak dikenai sanksi Barat. Foto: Rusia
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Setengah dari 20 orang terkaya Rusia belum terkena sanksi Barat atas invasi negara itu ke Ukraina. Hal tersebut membuat 10 miliarder super kaya dan berkuasa tersebut bebas beroperasi di seluruh dunia tanpa batasan hukum. 

Secara total, taipan dengan kekayaan total sekitar 200 miliar dolar AS sebelum perang dimulai telah terkena sanksi. Pada saat yang sama, Inggris dan Uni Eropa hanya memberikan sanksi kepada 10 orang terkaya Rusia, sedangkan AS hanya menjatuhkan sanksi kepada empat orang. Hanya tiga orang yang masuk dalam ketiga daftar tersebut, dengan empat dari lima orang terkaya Rusia tidak dikenai sanksi di mana pun. 

Mengutip Bloomberg, Alexey Mordashov, Alisher Usmanov, Andrey Melnichenko, Viktor Vekselberg, Roman Abramovich, German Khan, dan sekelompok oligarki lainnya dikenai sanksi. Sementara 10 orang terkaya Rusia belum mengalami pembatasan skala besar.

Miliarder yang tidak dikenai sanksi apa pun, yakni pemegang saham terbesar Norilsk Nickel PJSC Vladimir Potanin, CEO perusahaan gas Novatek Leonid Mikhelson, Ketua Dewan Baja Novolipetsk Vladimir Lisin, Ketua raksasa minyak Lukoil PJSC Vagit Alekperov, pendiri grup investasi Oneksim Mikhail Prokhorov. 

Selain itu, pemegang saham Bank Siprus dan Monako FC Dmitriy Rybolovlev, pemilik perusahaan kimia Akron Viacheslav Kantor, wakil presiden Lukoil Leonid Fedun, salah satu pendiri Evras Aleksandr Abramov, dan pendiri perusahaan kimia Fosagro Andrey Gusev.

Menurut para ahli, keputusan untuk tidak menjatuhkan sanksi kepada beberapa orang terkaya Rusia, sebagian terkait dengan saham penting mereka di perusahaan energi, logam, dan pupuk. 

"Ada alasan untuk mengejar beberapa oligarki dan ada alasan untuk menahan beberapa (oligarki),” kata John Smith, mitra di firma hukum Morrison & Foerster di Washington, DC.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut