15 Kesalahan yang Pernah Dilakukan Warren Buffet saat Berinvestasi (3)
NEBRASKA, iNews.id - Warren Buffet selama ini dikenal sebagai investor terhebat yang pernah ada. Dalam beberapa dekade, CEO Bershik Hathaway itu telah menunjukkan kemampuannya membaca Wall Street layaknya buku. Kekayaannya yang menyentuh angka 82 miliar dolar AS atau setara Rp1.107 triliun, menurut Forbes, membuat Warren Buffet dikenal sebagai salah satu orang terkaya di dunia.
Meskipun begitu, sepak terjang Warren Buffet di dunia investasi tidak selalu sempurna. Dia mengaku pernah membuat beberapa kesalahan dalam berinvestasi sehingga gagal memenuhi ekspektasi para pemegang saham. Namun demikian, dia menerima hal tersebut sebagai kesalahannya, tanpa menyalahkan orang lain.
15 Kesalahan yang Pernah Dilakukan Warren Buffet saat Berinvestasi (1)
15 Kesalahan yang Pernah Dilakukan Warren Buffet saat Berinvestasi (2)
Dikutip dari CNBC, Minggu (17/12/2017), berikut 15 kesalahan yang pernah dilakukan oleh Warren Buffet di dunia saham.
Pada tahun 2011, Warren Buffet dan Berkshire Hathaway berada dalam tekanan setelah terungkap bahwa David Sokol yang saat itu memimpin beberapa anak perusahaan menyarankan Lubrizol Corp kepada Buffer sebagai perusahaan yang potensial untuk diakuisis. Masalahnya, Sokol memiliki saham di perusahaan kimia tersebut.
Berkshire membeli Lubrizol sekitar 9 miliar dolar AS dan Sokol meraih untung sebesar 3 juta dolar sebagai dampak dari akuisisi tersebut. Sokol yang tidak menyatakan adanya kepemilikan saham tersebut kepada Buffet membuatnya melanggar aturan insider trading (informasi orang dalam). Buffet tidak segera menyadari kesalahannya, tapi pada tahun 2011, dia mengakui bahwa dia seharusnya menyelidikinya lebih dalam.
Saran investasi dalam pengalaman ini adalah jangan terlalu berlebihan percaya dengan seseorang. Utarakan berbagai pertanyaan dari yang Anda pikir Anda butuhkan karena Anda tidak bisa terlalu berhati-hati ketika reputasi Anda dipertaruhkan.
12. Tidak Membeli Saham Amazon
Dalam sebuah wawancara bulan Februari 2017, Buffet ditanya mengapa dia tidak pernah membeli saham Amazon.
“Tentu saja, saya seharusnya membelinya sejak dulu karena saya mengaguminya sejak dulu. Tapi saya tidak mengertikan kekuatan model bisnisnya saat itu. Dan, harganya juga selalu mencerminkan kekuatan modelnya pada saat itu. Jadi, saya melewatkan kesempatan yang besar,” kata Buffet.
Strategi investasi Warren Buffet tidak pernah memasukkan jenis bisnis yang dia tidak pahami, apakah itu bagus atau jelek. Memuja sebuah perusahaan membabi buta bukan sebuah langkah cerdas, tetapi menjauhi perusahaan juga bukanlah hal yang bijak. Menjalin kerja sama dengan seseorang yang memiliki keunggulan yang berbeda dengan Anda dapat menghindari Anda dari melewatkan peluang yang menarik.
13. Membeli Saham US Airways
Saham US Airways bukan termasuk dalam jajaran saham yang salah dibeli oleh Warren Buffet. Tapi, dia menyesali saat membeli saham senilai 358 juta dolar AS tersebut. Saham tersebut tidak pernah naik, tapi setelah bergejolak, Buffet akhirnya berhasil memperoleh kembali nilai saham dan dividennya. Buffet mengatakan, kenaikan harga saham tersebut diperoleh saat dia dan rekannya, Munger keluar dari dewan direksi plus kedatangan CEO baru, Stephen Wolf. Dia memuji Wolf karena menyelamatkan dirinya dari kerugian.
Pesan moral dari cerita ini adalah riset setiap investasi sebelum membeli sehingga Anda benar-benar tahu bisnis apa yang Anda masuki. Pesan ini berlaku apakah Anda adalah seorang investor pemula atau investor kawakan.
14. Melewati Kesempatan Berinvestasi di Google
Portofolio Warren Buffet tidak memasukkan Google dan itu menjadi salah satu hal yang dia sesali. Dalam pertemuan tahunan para pemegang saham Berkshire Hathaway tahun 2017, dia mengatakan kepada para investor bahwa dia melakukan kesalahan karena tidak membeli saham Google beberapa tahun lalu saat Goggle mendapatkan 10 dolar AS per klik dari Geico, anak usaha Berkshire.
Buffet menghindari saham-saham teknologi di masa lalu karena dia tidak mengerti model bisnisnya. Apa yang bisa dipelajari dari kesalahan Buffet ini adalah jangan sekali-kali mengabaikan peluang investasi yang ada di hadapan Anda.
15. Terlalu Memuja Saham Manufaktur, Jasa, dan Ritel
Dalam sebuah surat kepada pemegang saham tahun 2015, Warren Buffet menyebut portofolio investasi Berkshire yang terlalu banyak di sektor manufaktur, jasa, dan ritel membuat imbal hasil dari investasi terlalu kecil. Dia pun mengatakan, hal itu sebagai kesalahan yang serius.
“Dalam banyak kasus, saya salah dalam mengevaluasi dinamika ekonomi perusahaan atau industri dan kita harus membayarnya karena kesalahan saya dalam mengambil keputusan,” tulis Buffet.
Apa yang bisa Anda pelajari dari Buffet di sini adalah jangan terlalu masuk ke sebuah sektor secara membabi buta. Kalau Anda tidak terlalu familiar dengan sebuah perusahaan, lewati atau cari saran dari ahli yang terpercaya.
Editor: Ranto Rajagukguk