20 Tahun Jualan Telur Ayam, Pedagang: Baru Bulan Ini Harganya Anjlok
Pria yang sudah lebih dari 20 tahun berjualan telur itu menilai hal ini bisa terjadi kemungkinan karena pasokan telur yang tinggi, namun permintaan sedikit karena kurangnya daya beli masyarakat.
Dia menduga, semakin banyak peternak ayam yang menghasilkan pasokan telur ayam ras yang membanjiri pasar, sedangkan daya beli masyarakat berkurang seiring PPKM.
"Semakin banyak peternak kan barang semakin banyak juga, tapi tidak sesuai dengan kebutuhan pasar, otomatis jatuh harganya kan," ujar Gatot.
Pedagang telur lainnya bernama Ade (27) juga membenarkan hal tersebut. Dia mengungkapkan belakangan kondisi pasar sepi pengunjung akibat PPKM. Akibatnya permintaan untuk telur ayam ras ikut menurun, sehingga dia pun menurunkan harga jual menjadi Rp19.000 per kilogram.
"Sudah semingguan lebih saya jual harganya Rp19.000 per kilogram, malah sempat Rp18.000 per kilogram. Sebelumnya sih, harganya normal Rp22.000 sampi Rp23.000," ujar Ade.
Ade pun turut merasakan sepinya kunjungan masyarakat ke pasar. Untuk itu Ade terpaksa mengurangi stok telurnya, guna menghindari kebusukan pada telur yang tidak habis terjual.
"Akhirnya kita kurangi juga stok telur ayam dari pemasok. Saya rasa penurunan itu hampir 50 persen untuk masuk bulan ini, karena konsumen juga berkurang," ujar Ade.
Editor: Jeanny Aipassa