Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 3 Perusahaan Berpeluang Listing di Bursa pada Akhir Tahun
Advertisement . Scroll to see content

3 Perusahaan Melantai di Bursa 18 April 2023, Segini Harga Saham yang Ditawarkan

Rabu, 12 April 2023 - 11:02:00 WIB
3 Perusahaan Melantai di Bursa 18 April 2023, Segini Harga Saham yang Ditawarkan
3 perusahaan melantai di Bursa 18 April 2023, segini harga saham yang ditawarkan. (Foto: istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Tiga perusahaan akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pekan depan sebelum libur cuti bersama Lebaran atau pada 18 April 2023 mendatang. Keduanya adalah PT Merdeka Battery Materials Tbk, PT Menn Teknologi Indonesia Tbk, dan PT Era Digital Media Tbk. 

PT Merdeka Battery Materials Tbk telah menetapkan harga penawaran umum atau offering sebesar Rp795 per saham. Saat ini perseroan telah memulai masa penawaran umumnya dan akan berlangsung hingga 14 April 2023, dan dijadwalkan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 18 April dengan kode MBMA.

Perseroan menawarkan sebanyak 11 miliar saham atau sebesar 10,24 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor. Sementara jika terjadi kelebihan pemesanan pada penjatahan terpusat, maka perseroan akan mengeluarkan saham tambahan sebanyak-banyaknya 1,10 miliar saham dengan harga pelaksanaan yang sama, sehingga dana yang akan diperoleh Rp9,61 triliun.

Entitas usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) ini akan menggunakan dana hasil IPO sebesar 48 persen untuk pembayaran lebih awal seluruh pokok utang yang timbul berdasarkan perjanjian fasilitas berjangka sebesar 300 juta dolar AS, yang akan dibayarkan kepada MDKA dan ING Bank N.V., cabang Singapura (ING Bank), masing-masing sebesar 225 juta dolar AS dan 75 juta dolar AS melalui ING Bank sebagai agen.

Sedangkan sekitar 5 persen untuk mengambil alih hak tagih sebesar 30 juta dolar AS yang timbul dari perjanjian fasilitas dukungan induk pada 23 Agustus 2022 yang diberikan oleh MDKA kepada PT Merdeka Tsingshan  Indonesia (MTI), sehingga perseroan selanjutnya akan memiliki hak tagih kepada MTI sebesar 30 juta dolar AS atau setara Rp460,5 miliar dengan syarat dan ketentuan yang sama dengan perjanjian fasilitas dukungan induk.

Kemudian, 8 persen akan dipinjamkan kepada MTI untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal yang timbul dari pembangunan  Proyek AIM I, yang dijadwalkan akan memulai produksi pada pertengahan kedua tahun 2023. 

“Sekitar 1,5 persen akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja antara lain untuk biaya karyawan, biaya jasa profesional, dan biaya keuangan,” demikian tertulis dalam prospektus, dikutip Rabu (12/4/2023).

Dana hasil IPO juga untuk memberikan pinjaman ke sejumlah pihak yakni, sekitar 14 persen dipinjamkan kepada PT Zhao Hui Nickel (ZHN). Rinciannya, 8 persen untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal yang timbul dari pemasangan konversi nikel matte pada Smelter Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) ZHN yang saat ini sedang dalam proses pembangunan, serta 6 persen untuk modal kerja.

Lalu, 5,5 persen dipinjamkan kepada PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) yuntuk modal kerja. Terakhir, untuk penyetoran modal kepada PT Merdeka Industri Mineral (MIN) untuk penyetoran modal dan pemberian pinjaman kepada PT Sulawesi Industri Parama (SIP) masing-masing sebesar 50 persen. 

SIP kemudian akan digunakan untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal yang timbul dari pembangunan fase pertama dari pabrik HPAL pertama yang berkapasitas 60.000 ktpa (HPAL 1a) di Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP). 

“Proyek ini merupakan bagian dari strategi usaha perseroan dan perusahaan anak (Grup MBM), agar semakin terlibat dalam rantai nilai bahan baku strategis dan ke depannya dalam rantai nilai baterai kendaraan bermotor listrik,” tulis prospektus.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut