4 Fakta Ivermectin, Bukan Obat Covid hingga Akan Diproduksi 4 Juta per Bulan
JAKARTA, iNews.id - PT Indofarma Tbk sedang mengembangkan produk generik dari Ivermectin 12 mg. Obat yang akan diproduksi masal ini merupakan obat antiparasit untuk terapi pasien Covid-19.
Secara in vitro, Ivermectin memiliki aktivitas anti-virus yang luas (broad-spectrum anti-viral activity) dengan cara menghambat replikasi Covid-19.
MNC Portal Indonesia merangkum sejumlah fakta Ivermectin dan akan diproduksi anggota Holding BUMN Farmasi.
1. Bukan Obat Covid-19
Meski memiliki aktivitas anti-virus yang luas (broad-spectrum anti-viral activity) dengan cara menghambat replikasi Covid-19, Ivermectin bukanlah obat Covid-19.
Ivermectin digunakan untuk terapi pasien Covid-19. Obat tersebut sudah digunakan di India dan penggunaanya harus berdasarkan resep atau rekomendasi dokter. Di Indonesia, sejumlah dokter sudah menggunakan Ivermectin untuk proses terapi. Hal itu berdasarkan studi kesehatan yang dibukukan dalam jurnal ilmiah mengenai pemakaian ivermectin.
2. Kolaborasi Erick Thohir dan Prabowo
Dalam proses pengerjaannya, Kementerian BUMN selaku pemegang saham menggandeng Kementerian Pertahanan dan pihak lain untuk menggarap proyek di sektor farmasi tersebut. Indofarma dan beberapa Rumah Sakit (RS), termasuk di antaranya Rumah Sakit di bawah Kementerian Pertahanan sudah melakukan tahap penelitian di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes).
"Saat ini, Ivermectin dalam tahap penelitian di Balitbangkes dan bekerjasama dengan beberapa Rumah Sakit, termasuk diantaranya Rumah Sakit di bawah Kementerian Pertahanan," ujar Erick dikutip Rabu, (23/6/2021).
3. Harga Terjangkau
Ivermectin yang diproduksi Indofarma cukup terjangkau, dengan harga yang ditetapkan di kisaran Rp5.000-Rp7.000. Ketersediaan obat Ivermectin atau anti-parasit dipastikan cukup bagi pasien.
4. Produksi 4 Juta Per Bulan
Erick Thohir memastikan, ketersediaan obat Ivermectin cukup saat ini. Indofarma sendiri akan memproduksi 4 juta Ivermectin bisa dicapai per bulannya.
Editor: Jujuk Ernawati