Semua Gerai Giant di Indonesia Bakal Ditutup, Ini 4 Faktanya
JAKARTA, iNews.id - PT Hero Supermarket (Hero Group) menyatakan akan menutup semua gerai Giant di Indonesia dalam waktu dekat. Kondisi pandemi Covid-19 telah membuat perseroan mengambil langkah tersebut.
Meski keputusan tersebut berat, namun menurut Presiden Direktur PT Hero Supermarket Patrik Lindvall, harus dilakukan karena demi kepentingan jangka panjang perusahaan dan para karyawan.
Berikut ini, sejumlah fakta terkait segera ditutupnya gerai Giant di Indonesia:
1. Gerai ditutup akhir Juli
Semua gerai Giant akan ditutup pada akhir Juli 2021 mendatang. Lima gerai akan diubah menjadi IKEA dan sebagian dipertimbangkan menjadi Hero Supermarket. Sementara sebagian besar gerai lainnya akan ditutup.
"PT Hero Supermarket juga sedang mempertimbangkan untuk mengubah sejumlah gerai Giant menjadi gerai Hero Supermarket," kata Patrik.
2. Alasan penutupan
Keputusan perseroan menutup semua gerai Giant adalah supaya bisa terus beradaptasi terhadap dinamika pasar dan tren pelanggan yang terus berubah. Selain itu, lantaran popularitas hypermarket telah menurun.
"Seperti bisnis mumpuni lainnya, kami terus beradaptasi terhadap dinamika pasar dan tren pelanggan yang terus berubah, termasuk menurunnya popularitas format hypermarket dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia," tutur Patrik.
Kendati demikian, dia menambahkan, penutupan gerai Giant merupakan keputusan yang sulit. Namun harus diambil lantaran menyangkut kepentingan jangka panjang PT Hero Supermarket dan para karyawan yang berada di bawah naungan perusahaan.
Dalam laporan keuangan perseroan disebutkan, perusahan terkena imbas signifikan oleh pandemi. Pembatasan sosial, penutupan atau pembatasan di pusat perbelanjaan di mana gerai Giant berada memberi pengaruh pada pendapatan perusahaan.
Per kuartal I 2021, pendapatan bersih perusahaan merosot 32,2 persen menjadi Rp1,76 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,6 triliun. Sementara rugi tahun berjalan tercatat sebesar Rp2 miliar atau turun dibanding periode yang sama tahun lalu senilai Rp43,55 miliar.
3. Nasib karyawan
Terkait nasib karyawan Giant, Patrik mengatakan, akan menyelesaikan masalah ini dengan baik. Begitu juga dengan para mitra bisnisnya.
"Proses komunikasi dengan seluruh karyawan yang terdampak oleh perubahan ini akan berjalan baik, serta proses yang adil bagi seluruh mitra bisnis," ujarnya.
4. Fokus kembangkan IKEA
Hero Group ke depan akan fokus mengembangkan IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket. Ketiganya dianggap mmeiliki potensi yang lebih baik.
Patrik meyakini sektor peralatan rumah tangga, kesehatan, kecantikan, dan keperluan sehari-hari untuk kelas atas punya prospek menjanjikan. Karena itu, perseroan dalam waktu dua tahun akan melipat empat kali lipat jumlah gerai IKEA dibanding 2020 dan membuka gerai Guardian baru sampai penghujung 2022.
Editor: Jujuk Ernawati