Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : BI Singgung Pembentukan Mata Uang Digital untuk Awasi Risiko Kripto 
Advertisement . Scroll to see content

5 Fakta Do Kwon Bos Terra Luna, Nomor 4 Dijuluki Elizabeth Holmes-nya Kripto

Jumat, 16 September 2022 - 10:15:00 WIB
5 Fakta Do Kwon Bos Terra Luna, Nomor 4 Dijuluki Elizabeth Holmes-nya Kripto
5 fakta Do Kwon bos Terra Luna, nomor 4 dijuluki Elizabeth Holmes-nya kripto. Foto: YouTube Coinage
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Do Kwon merupakan pendiri dan CEO Terra. Dia menjadi sorotan sejak harga koin kripto ciptaannya merosot tajam lalu hingga merugikan investor dan menguncang pasar kripto. 

Mereka yang terdampak mengajukan tuntutan pidana dan perdata untuk menyita aset Kwon dan menuntutnya dengan kasus penipuan. Setelah penyelidikan dilakukan, Pengadilan Korea Selatan (Korsel) akhirnya mengeluarkan surat perintah penangkapan untuknya. 

Berikut 5 fakta Do Kwon, bos Tarra Luna yang akan dibui:

1. Lulusan Stanford University

Do Kwon lahir di Seoul, Korea Selatan pada 6 September 1991. Dia merupakan sarjana ilmu komputer Univesitas Stanford pada 2015. 

2. Pernah Bekerja di Apple dan Microsoft

Kwon memulai kariernya sebagai teknisi perangkat lunak di Apple dan Microsoft. Setelah itu, dia mendirikan perusahaan telekomunikasi pada 2016, yang diberi nama Anyfi. 

Anyfi adalah sebuah perusahaan telekomunikasi yang berfokus pada pembangunan solusi konektivitas peer-to-peer untuk komunikasi jarak jauh. Dia menjadi CEO di perusahaan ini hingga 2017. 

3. Pernah Masuk Forbes Under 30 Under 30 Asia

Pada Januari 2018, Kwon mendirikan Tarraform Labs (Terra Luna). Dia memimpin perusahaan teknologi blockchain dengan tujuan untuk menciptakan kripto yang terdesentralisasi dengan harga yang dapat diprediksi. 

Terraform Labs mengoperasikan ekosistem blockchain Terra, yang didukung oleh token LUNA aslinya. Pada Agustus 2018, Terra berhasil mengumpulkan investasi 32 juta dolar AS dari raksasa kripto seperti Binance, Arrington XRP dan Polychain Capital. 

Terra kemudian membentuk aliansi mitra dagang termasuk raksasa tiket Korea Ticketmonster dan layanan perjalanan Yanolja. Keterlibatan Kwon di dunia blockchain meluas ke proyek kripto populer lainnya, seperti Anchor Protocol dan Mirror Protocol.

Terobosan dan kesuksesannya membuat Forbes memasukkannya dalam daftar 30 Under 30 Under Asia pada 2019 lalu. Saat itu usianya baru 28 tahun.

4. Dijuluki Elizabeth Holmes-nya Kripto

Namun Kwon yang pernah menjanjikan kepada investor sesuatu yang sangat keren dan berguna, stablecoin yang terdesentralisasi, namun tanpa pendekatan baru dan canggih ini dijuluki Elizabeth Holmes-nya kripto oleh CoinDesk. Itu karena kegagalannya. 

Adapun Elizabeth Holmes merupakan mantan CEO Theranos, yang memiliki ide membuat alat pendeteksi segala penyakit dengan menggunakan setetes darah. Dia mengaku telah memiliki paten alat tersebut dan gagasannya membuat banyak investor tertarik untuk memberikan pendanaan. 

Daalm perjalanannya, Theranos berhasil menyandang stastus unicorn dan Holmes menjadi perempuan miliarder termuda di dunia versi Forbes pada 2014. Saat itu usiannya 30 tahun, dengan kekayaan sebesar 4,5 miliar dolar AS. 

Namun investigasi yang dilakukan John Carreyrou mengungkap penipuan yang dilakukan Holmes. Pada 2016, regulator kesehatan AS melarang Holmes mengedarkan dan mengoperasikan layanan tes darahnya. Kemudian dia banyak digugat dan Theranos ditutup pada 2018. Awal tahun ini, dia diputus bersalah dan terancam hukuman 20 tahun penjara.  

Menurut CoinDesk, Holmes dan Kwon memiliki kesamaan. Mereka sama-sama revolusioner di usia muda, namun melakukan penipuan kepada investor.

Kwon disebut hanya menjiplak proyek token kripto yang gagal. Pengamat pernah mengingatkannya, proyek Luna akan gagal dan akhirnya terbukti. Namun Kwon menolak kegagalan tersebut sebagai kesalahan yang tidak relevan dan tidak berdampak besar.  

Kwon melanjutkan untuk mempertahankan inovasinya sehingga membuat nilai pasar LUNA menjadi sebesar 40 miliar dolar AS dan kapitalisasi pasar TerraUSD menjadi lebih dari 18 miliar dolar AS.

Dia juga berhasil mengumpulkan investasi dari  Coinbase Ventures, Pantera Capital dan  Jump Trading, sebuah perusahaan perdagangan ekuitas tradisional lama yang baru-baru ini terjun ke kripto. Namun yang terjadi selanjutnya tak terhindarkan. Banyak investor rugi besar dan menimbulkan gejolak pasar di dunia kripto.

5. Akan Dibui karena Tuduhan Penipuan 

Pengadilan Korea Selatan (Korsel) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Do Kwon. Perintah penangkapan datang setelah berbulan-bulan penyelidikan, termasuk operasi pencarian dan penyitaan di kantor terkait dan pertukaran mata uang kripto lokal. Dia dituduh melakukan penipuan. 

"Surat perintah penangkapan telah dikeluarkan untuk total enam orang, termasuk Do Kwon, yang saat ini tinggal di Singapura," kata Juru Bicara Kejaksaan Korea Selatan, dikutip dari CNN Business.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut