5 Kepala Negara dengan Gaji Terbesar di Dunia, Nomor 1 Bukan Joe Biden tapi dari Asia

3. Kepala Eksekutif Hong Kong John Lee

Gaji tahunan: 696.000 dolar AS, setara Rp10,83 miliar

Gaji tinggi kepala eksekutif Hong Kong awalnya ditentukan berdasarkan jumlah yang dibayarkan kepada gubernur kolonial kota pada 1992, yaitu sekitar 384.561 dolar AS per tahun, serta tunjangan. Pada 2016, sebuah komisi yang ditunjuk secara independen mengusulkan kenaikan gaji kepala biro sebesar 12,4 persen, berdasarkan perubahan kumulatif dalam Indeks Harga Konsumen selama periode empat tahun.

Komisi percaya bahwa paket remunerasi pejabat yang diangkat secara politik harus ditempatkan pada "tingkat yang menarik" untuk merekrut dan mempertahankan bakat berkaliber tinggi.

Mengutip AFP, mantan kepala keamanan John Lee yang menggantikan Carrie Lam pada pertengahan tahun ini dibayar 58.000 dolar AS per bulan atau sekitar 696.000 dolar AS setahun. Selain itu, dia juga menerima tunjangan hiburan lebih dari 10.000 dolar AS.

2. Presiden Konfederasi Swiss Ignazio Cassis

Gaji tahunan: 697.905 dolar AS, setara Rp10,86 miliar

Selain gaji, presiden Swiss menerima tunjangan pengeluaran tahunan sebesar 44.080 dolar AS dan tambahan 17.632 dolar AS selama tahun menjabat. Sementara biaya telekomunikasi presiden ditanggung, namun membayar sendiri tagihan TV dan radio mereka.

Fasilitas lainnya yang didapat termasuk mobil dinas dan mobil perusahaan. Untuk penggunaan pribadi mereka ditagih 0,8 persen dari nilai baru mobil per bulan. Presiden juga menerima tiket kereta api tahunan kelas satu.

1. Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong

Gaji tahunan: 2.260.255 dolar AS, setara Rp35,2 miliar

Perdana Menteri Singapura adalah pemimpin negara dengan bayaran tertinggi di dunia. Remunerasi didasarkan pada pendapatan rata-rata untuk berpenghasilan tertinggi Singapura.

Gaji tahunannya empat kali lebih tinggi dari PM Australia Anthony Albanese dan 20 kali PDB per kapita negara itu, yang mencapai 84.325 dolar AS.

Menurut beberapa pejabat senior pemerintah, gaji tinggi dimaksudkan untuk mencegah korupsi dan menarik pejabat pemerintah paling cerdas untuk melayani rakyat Singapura. Mungkin, itulah sebabnya Singapura menempati urutan teratas di antara negara-negara paling tidak korup di dunia.

Editor: Jujuk Ernawati