8 Aplikasi Crypto dengan Fee Termurah di Indonesia 2025

2. Indodax
Indodax adalah bursa crypto terbesar di Indonesia dengan jutaan pengguna. Biaya tradingnya cukup kompetitif, yaitu 0 persen untuk market maker dan hingga 0,3 persen untuk taker. Dengan lebih dari 200 aset kripto yang tersedia, mulai dari Bitcoin hingga token baru, Indodax menawarkan variasi cukup lengkap.
Deposit dan penarikan rupiah juga tergolong mudah, sehingga cocok bagi pemula yang ingin transaksi praktis. Dari sisi keamanan, Indodax sudah lama terbukti andal. Namun, antarmuka aplikasinya dinilai kurang modern sehingga bisa terasa kaku bagi pengguna baru. Proses verifikasi KYC pun kadang memakan waktu lebih lama dibanding aplikasi lain.
3. Tokocrypto
Didukung oleh Binance, Tokocrypto menawarkan biaya trading yakni 0,1 persen dengan likuiditas tinggi. Saat ini mendukung lebih dari 80 aset populer seperti Bitcoin, Solana, dan Dogecoin. Fitur tambahan seperti staking hingga 17 persen APY juga menjadi daya tarik tersendiri.
Aplikasinya cukup modern namun, proses verifikasi identitas (KYC) di Tokocrypto cukup ketat sehingga bisa terasa memakan waktu, terutama untuk pengguna baru. Pastikan juga cek biaya tambahan sebelum trading.
4. Luno
Luno dikenal sebagai aplikasi crypto yang ramah pemula, dengan biaya trading bervariasi mulai dari 0,75 persen untuk transaksi instan. Keamanan juga terjamin karena 95 persen aset disimpan dalam deep freeze storage.
Fitur edukasi di dalam aplikasi sangat membantu untuk memahami dasar-dasar investasi kripto. Sayangnya, pilihan aset di Luno masih terbatas dibanding bursa lain, dan biaya transaksi instan bisa mencapai 2 persen. Hal ini membuatnya kurang ideal untuk trader yang ingin eksplorasi aset lebih luas.
5. Zipmex
Zipmex sempat populer karena biaya tradingnya yang hanya 0,2 persen dan fitur bunga aset digital. Aplikasinya tampil modern dengan navigasi sederhana, serta mendukung aset populer seperti Bitcoin, Ethereum, dan Ripple.
Namun, tantangan yang sering ditemui pengguna adalah likuiditas di beberapa pasangan trading yang relatif rendah. Akibatnya, eksekusi order bisa lebih lambat dibanding bursa besar. Selain itu, Zipmex juga pernah menghadapi kendala operasional, sehingga disarankan untuk selalu memantau perkembangan terbaru sebelum memutuskan.