Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ekonomi Tumbuh 5,04 Persen, Purbaya Sebut Bukti APBN Dikelola Efektif
Advertisement . Scroll to see content

Ada Inflasi yang Tak Bisa Dikendalikan Pemerintah, Sri Mulyani Minta Semua Jajaran Waspada

Kamis, 11 Agustus 2022 - 17:59:00 WIB
Ada Inflasi yang Tak Bisa Dikendalikan Pemerintah, Sri Mulyani Minta Semua Jajaran Waspada
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan ada inflasi yang tak bisa dikendalikan pemerintah dan menimbulkan kekhawatiran. 

Dia mengakui, akhir-akhir ini tidak bisa berhenti memikirkan inflasi yang kian meningkat, terutama inflasi dari kelompok bahan makanan yang mencapai 11,5 persen. Pasalnya, inflasi dari kelompok bahan makanan ini, tidak bisa diatur oleh pemerintah. 

"Memang ada kelompok harga yang bisa diatur oleh pemerintah, seperti harga bensin hingga listrik, itu bisa ditahan, tapi tidak semuanya (kenaikan harga) bisa dikendalikan. Contohnya kenaikan harga barang (bahan makanan)," ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA Edisi Agustus di Jakarta, Kamis(11/8/2022). 

Dia pun menyoroti kenaikan administered price sebesar 6,5 persen, harga energi, dan juga tiket pesawat terbang. Hal itu, dapat berdampak pada peningkatan inflasi. 

Menkeu mengungkapkan, kenaikan harga bahan makanan hingga tiket pesawat memang merupakan imbas dari krisis pangan dan energi yang terjadi saat ini. 

Untuk itu, Sri Mulyani meminta semua jajaran waspada, karena pemerintah tidak bisa selamanya memberikan kompensasi untuk menahan inflasi akibat dampak krisis pangan dan energi. 

"Saya minta semua jajaran waspada, karena krisis pangan dan energi sekarang, dan juga dampaknya, itu tidak semuanya bisa dikompensasi oleh pemerintah. Tidak bisa selamanya (harganya) ditahan dengan krisis energi dan pangan saat ini," kata Sri Mulyani. 

Hingga saat ini, dia menyebutkan bahwa anggaran pemerintah untuk subsidi energi sudah membengkak hingga Rp502 triliun. "Ini kalau tidak dikeluarkan atau ditahan, tentu harga energi akan jauh lebih tinggi dari 6,5," ungkap Sri Mulyani. 

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut