Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Mustofa Nahra: Gaya Koboi Purbaya Disukai Masyarakat, kalau Luhut Menjengkelkan
Advertisement . Scroll to see content

Agresif Dorong Industri Obat dan Vaksin Dalam Negeri, Pemerintah Jalin Kerja Sama dengan Sejumlah Perusahaan

Selasa, 09 November 2021 - 11:18:00 WIB
Agresif Dorong Industri Obat dan Vaksin Dalam Negeri, Pemerintah Jalin Kerja Sama dengan Sejumlah Perusahaan
Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi (Marinvest), Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: okezone)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah akan agresif mendorong industri obat dan vaksin dalam negeri. Untuk itu, Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan sejumlah produsen obat COVID-19 untuk memproduksi obat di dalam negeri.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah sangat agresif untuk mendorong hal tersebut karena Indonesia tak ingin hanya menjadi komsumen dalam industri obat dan vaksin.

"Mengenai obat ini, dan vaksin, pemerintah kita sangat agresif. Saya terlibat di dalamnya dan saya kira, pembicaraan dengan Merck dan Pfizer itu sudah sangat maju. Insya Allah kita dapat dan kita berhara bahwa itu harus ada pabriknya di dalam negeri sehingga kita tidak jadi importir saja tapi kita jadi produsen," ujar Luhut dalam keterangan resmi yang diterima MNC Portal Indonesia, Selasa (9/11/2021). 

Diketahui, Luhut sudah bertemu langsung dengan beberapa perusahaan obat di New York dan mendapatkan respons positif dari pihak perusahaan.

“Saya bertemu dengan mereka dan kami mengundang mereka untuk berinvestasi di Indonesia pada bidang farmasi terutama obat dan vaksin yang dibutuhkan dalam jumlah yang besar. Dan kita sudah dalam proses penjajakan sehingga kita mau industri itu ada dalam di dalam negeri,” kata dia.

Guna mewujudkan kemandirian dan ketahanan industri farmasi di dalam negeri, Luhut  telah melakukan sejumlah komunikasi hingga penjajakan serius dengan perusahan-perusahan farmasi mancangera.

“Seperti Merck, Pfizer, dan Johnson & Johnson untuk mau berinvestasi di Indonesia. Indonesia harus membangun industri di dalam negeri untuk sektor kesehatan,” ujarnya.

Menurutnya, Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan suplai dari luar negeri, sehingga jika ke depannya pandemi terjadi lagi tidak ada masalah lagi utamanya dari sisi kefarmasian. 

“Kami (Pemerintah) memastikan Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan  produsen obat COVID-19 untuk memproduksi obat di dalam negeri,” katanya.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut