Akselerasi Pelaku Usaha Parekraf IPO, Kemenparekraf Gelar Coaching Clinic KreatIPO
KOTA BEKASI, iNews.id - Sebanyak 56 pelaku usaha sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Kota Bekasi mengikuti Coaching Clinic terkait cara melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk mencari alternatif pembiayaan melalui skema Initial Public Offering (IPO). Acara yang dihelat di Kota Bekasi, Jawa Barat ini digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Kegiatan Coaching Clinic KreatIPO ini merupakan Program kerja sama antara Kemenparekraf/Baparekraf dengan Bursa Efek Indonesia. Lewat kegiatan ini diharapkan nantinya dapat mendorong pelaku usaha parekraf untuk mengakses sumber pembiayaan melalui skema IPO, sehingga bisnis atau usaha parekraf yang dijalankan dapat scaling-up dengan mencatatkan sahamnya di BEI.
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf Anggara Hayun Anujuprana pada kegiatan Coaching Clinic KreatIPO di Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (6/6/2023) menjelaskan bahwa Kemenparekraf berinisiatif untuk mempertemukan para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif dengan alternatif sumber pembiayaan nonperbankan melalui skema pembiayaan pasar modal.
Hayun menuturkan, total dana yang dihimpun melalui IPO saat ini sebesar Rp1.304,77 miliar dari perusahaan pada sektor parekraf (data 10 Mei 2023).
“Potensi dan peluang yang begitu besar dari pasar modal ini diharapkan dapat mendorong dan mengakselerasi para pelaku usaha parekraf untuk dapat melantai di Bursa Efek Indonesia dengan skema penawaran umum perdana saham atau yang lebih dikenal dengan nama IPO,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi Abi Hurairah menyampaikan, apresiasi kepada Kemenparekraf/Baparekraf yang telah menginisiasi kegiatan Coaching Clinic KreatIPO 2023. Sehingga, pelaku usaha usaha di Bekasi dapat mengenal lebih dalam mengenai cara-cara melantai di BEI.
“Kegiatan ini sangat baik dilakukan karena menjadi momentum untuk mencari solusi dari persoalan-persoalan yang banyak dialami oleh pelaku usaha UMKM kita. Tidak hanya persoalan manajemen, tetapi akses untuk mendapatkan modal menjadi persoalan yang sangat mendasar. Semoga, para pelaku usaha usaha bisa menemukan model akses pembiayaan lainnya untuk mengembangkan bisnisnya,” tutur Abi.
Sementara itu, Ketua Pokja Dana Masyarakat Kemenparekraf/Baparekraf Sabar Norma Megawati mengatakan, Kota Bekasi merupakan kota pertama tempat digelarnya kegiatan Coaching Clinic KreatIPO pada 2023.
“Untuk di Kota Bekasi ini dihadiri oleh 56 peserta pelaku usaha yang bergerak di sektor parekraf. Kami harap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk dapat mengetahui lebih dalam terkait alternatif pembiayaan melalui skema IPO,” ujarnya.
Sabar Norma juga menceritakan bahwa jumlah investor ritel telah menembus 10,76 juta investor per Maret 2023 dengan Rata-Rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) mencapai Rp10,24 triliun dan total kapitalisasi pasar Rp9,463 triliun. Keadaan ini menjadikan pasar modal sebagai alternatif pembiayaan yang menarik bagi pelaku usaha parekraf yang ingin menghimpun pendanaan.
Diawali dengan meningkatkan awareness pembiayaan pasar modal melalui kegiatan Bincang Pasar Modal yang pada 2023 telah dilaksanakan di 2 kota, yaitu Yogyakarta pada 16 Februari 2023 dan Bekasi pada 10 April 2023.
Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan yang lebih advanced, yakni Coaching Clinic KreatIPO. Coaching Clinic KreatIPO bertujuan mengidentifikasi dan mengukur kesiapan pelaku usaha untuk melakukan penawaran umum perdana saham atau yang juga dikenal dengan sebutan IPO.
“Kami di pemerintah berharap dengan mengikuti kegiatan ini pelaku usaha yang baru dan masih berkembang setelah kegiatan ini memiliki point of view yang baru tentang bagaimana mengelola usaha yang baik sesuai dengan standar perusahaan yang sudah go public,” tuturnya.
Editor: Jujuk Ernawati