Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jangan Lewatkan IG Live MNC Sekuritas Sore Ini: Unboxing MotionTrade Lite
Advertisement . Scroll to see content

Ancaman Resesi Global, Ini yang Ditakutkan Pasar Modal

Kamis, 06 Oktober 2022 - 10:28:00 WIB
Ancaman Resesi Global, Ini yang Ditakutkan Pasar Modal
Ilustrasi perdagangan saham. (Foto: Ilustrasi/Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ancaman resesi global yang membayangi berbagai negara, menimbulkan kekhawatiran tak terkecuali Indonesia. Meskipun secara fundamental ekonomi Indonesia tergolong kuat, ada ancaman resesi global yang ditakutkan terutama untuk pasar modal

Head of Business Development PT. FAC Sekuritas Indonesia, Kenji Putera Tjahaja mengatakan, resesi itu dialami utamanya berdasarkan PHK, kenaikan harga bahan pokok, kenaikan harga pasokan energi dan kenaikan angka kemiskinan.

"Disini yang saya mau highlight itu kenaikan harga pasokan energinya, dimana justru seperti kita tahu domestik kita kuat sekali untuk posisi bahan energi dan komoditas, saya rasa kita lagi bagus banget gitu," kata Kenji dalam segmen Market Buzz Power Breakfast, Kamis (6/10/2022).

Menurut dia, Indonesia memang melihat peluang resesi global bisa menahan laju pertumbuhan ekonomi. Artinya, pertumbuhan ekonomi domestik yang cukup bagus akan tertahan bahkan turun. 

"Pertumbuhan ekonomi kita secara year on year tumbuh kurang lebih 5,44 persen, neraca perdagangan itu juga surplus 28 bulan berturut-turut, inflasi memang ada kenaikan dari target awal tapi terkendali," jelas Kenji.

Sehingga, walaupun dalam inflasi ada kenaikan masih bisa terkendali jika dibandingkan dengan negara-negara regional Asia apalagi Eropa.

Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga Kenji rasa masih sangat wajar dan IHSG juga dilihat performanya secara regional khususnya Asia Pacific kita performance-nya bagus sekali.

Adapun sektor komoditas yang menyelamatkan Indonesia dari jurang resesi global saat ini. Menurut Kenji, poin tersebut menjadi katalis positif bagi pertumbuhan kinerja ekonomi bagi Indonesia sendiri.

Selain itu, kebijakan moneter bank sentral di berbagai negara, lanjut Kenji, menjadi salah satu penyebab resesi global yang kemungkinan terjadi di 2023. Untuk pasar modal memang agak sensitif terhadap isu seperti ini.

"Tapi kita harus pertahankan, jadi utamanya yang ditakutkan negara terutama pasar modal negara berkembang saat terjadi resesi itu adalah capital outflow. Itu jelas. Jadi apabila ada kenaikan suku bunga bank sentral takutnya asing malah lebih investasi di negara maju dibandingkan negara berkembang, ancaman ril nya disitu," tutur Kenji.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut