Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : PPI Taiwan Lantik Pengurus Baru, Fokus Songsong Indonesia Emas 2045
Advertisement . Scroll to see content

Ancaman Resesi, Sri Mulyani Jamin Indonesia Tak Akan Bernasib Sama Seperti Sri Lanka

Rabu, 13 Juli 2022 - 19:18:00 WIB
Ancaman Resesi, Sri Mulyani Jamin Indonesia Tak Akan Bernasib Sama Seperti Sri Lanka
Menkeu Sri Mulyani menjamin Indonesia tidak akan mengalami nasib yang sama seperti Sri Lanka karena kondisi perekonomian Indonesia dalam kondisi yang baik. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

NUSA DUA, iNews.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjamin Indonesia tidak akan mengalami nasib yang sama seperti Sri Lanka karena kondisi perekonomian Indonesia beserta indikator-indikator pendukungnya berada dalam kondisi yang baik. Selain itu, menurutnya Indonesia memiliki resilien atau ketahanan yang baik sehingga tidak mudah jatuh ke dalam kondisi bangkrut. 

Sri Mulyani menuturkan, saat ini dunia mengalami berbagai gejolak dan tekanan, khususnya dari sisi geopolitik yang kemudian berimbas ke sektor pangan dan energi kendati pandemi COVID-19 yang belum usai. Situasi ini mendorong lonjakan harga kedua komoditas tersebut dan juga memicu krisis di berbagai belahan dunia, salah satunya Sri Lanka.

"Seluruh dunia sekarang menghadapi konsekuensi dari geopolitik dalam bentuk kenaikan harga bahan-bahan makanan dan energi yang mendorong lebih tinggi lagi inflasi, setelah tadinya sudah meningkat akibat pandemi, Bahkan negara-negara maju yang biasanya mengalami deflasi sekarang mendapatkan kenaikan inflasi yang tinggi," ujar Sri Mulyani di Nusa Dua, Rabu (13/7/2022). 

Dia menambahkan, ada beberapa indikator yang perlu diperhatikan. Pertama, neraca pembayaran, apakah trade account, capital account, dan cadangan devisa negara tersebut memadai dampaknya kepada nilai tukar. Tak hanya itu, ketahanan ekonomi tiap negara pun berbeda satu sama lain, apalagi belum semua negara pulih dari dampak pandemi dua tahun terakhir ini. 

"Negara-negara yang belum pulih ini masih mengalami kontraksi, kemudian ditimpa lagi dengan adanya inflasi, maka situasi mereka menjadi semakin kompleks. Meskipun potensi resesi Indonesia 3 persen, jauh lebih rendah dari negara yang potensinya di atas 70 persen, ini tidak akan membuat pemerintah terlena, kita akan tetap waspada dan pesannya tetap akan menggunakan semua instrumen kebijakan, naik itu fiskal, moneter, sektor finansial, dan regulasi lainnya untuk memonitor situasi, termasuk kondisi dari korporasi Indonesia," kata dia.

Diketahui, Sri Lanka saat ini bangkrut setelah gagal mengatasi krisis ekonomi yang parah selama berbulan-bulan. Utang yang menumpuk dan ketidakmampuan membayar utang, serta cadangan devisa yang menipis menjadi beban berat bagi Sri Lanka untuk bertahan. 

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut