Andrew Carnegie, Anak Tukang Tenun Jadi Raja Baja yang Sumbangkan 90 Persen Kekayaannya
NEW YORK, iNews.id – Andrew Carnegie merupakan pengusaha baja, yang memimpin ekspansi besar-besaran industri baja di Amerika pada akhir abad ke-19. Dia dikenal sebagai raja baja kala itu, kemudian menjadi filantropis besar.
Carnegie lahir pada 25 November 1835 di Dunfermline, Skotlandia dari ayah seorang penenun tangan dan ibuk pembuat sepatu lokal. Sejak kecil, dia yang berasal dari keluarga sederhana ini telah membantu keluarganya dengan bekerja sebagai pengganti sepul benang di pabrik katun bersama ayahnya.
Saat usia 10 tahun, keluarganya memutuskan pindah ke Pennsylvania, Amerika Serikat (AS) untuk mencari peluang ekonomi yang lebih baik dan menetap di Allegheny City (sekarang Pittsburgh). Tak lama tinggal di sana, dia yang hanya mengenyam pendidikan beberapa tahun saat di Skotlandia segera mendapatkan pekerjaan di pabrik kapas di sana.
Ketika berusia 14 tahun, Carnegie bekerja menjadi utusan di kantor telegraf, di mana dia akhirnya mendapat perhatian dari Thomas Scott, seorang pengawas dari perusahaan kereta api Pennsylvania. Scott menjadikan Carnegie sebagai sekretaris pribadinya dan telegrafer pribadinya pada 1853.
Enam tahun kemudian atau pada 1859, Carnegie menggantikan Scott sebagai pengawas divisi kereta api Pittsburgh dari Pennsylvania Railroad. Dia posisinya ini, dia melakukan investasi yang menguntungkan di berbagai bisnis, termasuk perusahaan batu bara, besi, serta minyak dan produsen gerbong tidur kereta api.
Dia berinvestasi di Woodruff Sleeping Car Company (pemegang asli paten Pullman) dan memperkenalkan gerbong tidur pertama yang sukses di jalur kereta api Amerika. Setelah meninggalkan jabatannya di perkeretaapian pada 1865, dia melakukan investasi yang cerdik di bidang industri, seperti Keystone Bridge Company, Superior Rail Mill and Blast Furnaces, Union Iron Mills, dan Pittsburgh Locomotive Works.
Dia juga berinvestasi secara menguntungkan di ladang minyak Pennsylvania. Pada awal 1870-an, Carnegie membangun pabrik baja pertama di AS yang menggunakan proses pembuatan baja Bessemer baru, yang dipinjam dari Inggris.
Selama beberapa dekade, dia menciptakan kerajaan baja, memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan inefisiensi melalui kepemilikan pabrik, bahan baku dan infrastruktur transportasi yang terlibat dalam pembuatan baja. Pada 1892, kepemilikan utamanya dikonsolidasikan untuk membentuk Carnegie Steel Company.
Pada 1900, keuntungan Carnegie Steel mencapai 40 juta dolar AS, di mana bagian Carnegie senilai 25 juta dolar AS. Pada 1991, Carnegie menjual perusahaannya ke United States Steel Corporation yang baru dibentuk J.P. Morgan seharga 480 juta dolar AS pada 1901.
Pada usia awal 30-an, Carnegie telah menjadi orang yang sangat kaya. Namun setelah kesuksesannya, dia memilih mengabdikan dirinya untuk filantropi.
Dia menyumbangkan 90 persen kekayaannya atau lebih dari 350 juta dolar AS untuk keperluan amal. Uang itu disumbangkan ke universitas, perpustakaan, dan organisasi nirlaba lainnya sebelum dia meninggal.
Editor: Jujuk Ernawati