Anggaran Program SPHP Tembus di Atas Rp2 Triliun pada 2025
JAKARTA, iNews.id - Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita menyebut anggaran subsidi beras di 2025 mencapai triliunan rupiah. Harga komoditas primer yang digelontorkan perusahaan kerap di bawah harga pasar, sehingga perlu disubsidi pemerintah.
Meski tidak merinci angka pastinya, kalkulasi anggaran untuk program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di atas Rp2 triliun.
“Kalau subsidinya kayaknya dari Kementerian Keuangan sih selalu atas (triliunan), sekarang udah di Bapanas (Badan Pangan Nasional) ya, udah ada kok (anggaran). (Di atas Rp2 triliun?) iya triliunan,” ujar Febby saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (4/8/2024).
Febby menambahkan, nominal anggaran subsidi beras dihitung berdasarkan akumulasi dari selisih harga jual beras dan harga pokok. Selain itu, biaya transportasi saat pengadaan, biaya simpan beras, dan biaya lain-lainnya.
Sebagai contoh, Bulog diminta menjual beras senilai Rp10.900 per kilogram (kg), padahal harga beras komersial berada di angka Rp12.000 atau Rp11.800 per kg. Untuk itu, terdapat selisih harga yang nantinya disubsidi oleh pemerintah.