Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : IHSG Sepekan Menguat 1,46 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.844 Triliun
Advertisement . Scroll to see content

Apple Jadi Perusahaan Paling Berharga di Dunia, Geser Microsoft

Jumat, 14 Juni 2024 - 14:37:00 WIB
Apple Jadi Perusahaan Paling Berharga di Dunia, Geser Microsoft
Apple menjadi perusahaan publik paling berharga di AS menggeser perusahaan teknologi, Microsoft. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

CALIFORNIA, iNews.id - Apple menjadi perusahaan publik paling berharga di Amerika Serika (AS) menggeser perusahaan teknologi, Microsoft. Kenaikan ini seiring dengan pengumuman yang dibuat Apple pada Konferensi Pengembang Sedunia tahunannya yang mencakup fitur artificial intelligence (AI) generatif untuk iPhone yang membuat sahamnya naik.

Mengutip CNN Business, kapitalisasi pasar Apple ditutup sekitar 3,29 triliun dolar AS pada hari Kamis, di atas Microsoft sebesar 3,28 triliun dolar AS. 

Saham Apple naik 0,6 persen pada hari Kamis dan telah melesat 8,8 persen sepanjang minggu ini. Sementara, saham Microsoft naik 0,1 persen pada hari Kamis.

Kenaikan ini terjadi hanya seminggu setelah Nvidia melampaui Apple menjadi perusahaan publik AS paling berharga kedua. Nvidia kini menempati posisi ketiga, di belakang Microsoft.

Sebelumnya, Apple pada hari Senin mengumumkan kemitraan dengan pembuat ChatGPT, OpenAI untuk mendukung beberapa fitur pada ponselnya.

Meski kemitraan ini kemungkinan akan memberikan dorongan pada penjualan, penyelarasan Apple dengan perusahaan dan teknologi yang belum mendapatkan kepercayaan publik telah menimbulkan kritik, terutama karena menerima masukan pengguna dan memasukkannya ke dalam kumpulan data ChatGPT. 

Hal ini dapat menyebabkan berbagai tantangan privasi bagi perusahaan yang sudah sejak lama memprioritaskan keselamatan dan anonimitas penggunanya.

Di sisi lain, dorongan terhadap AI dapat memacu pertumbuhan penjualan dan layanan iPhone di tahun-tahun mendatang. Sebab, pengguna kini menunggu lebih lama untuk memperbarui perangkat mereka dan lingkungan ekonomi yang tidak menentu membebani konsumen, khususnya di China. 

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut