Apple Jadi Perusahaan Pertama dengan Kapitalisasi Pasar Rp43.050 Triliun

Apple merupakan sektor yang menyediakan bahan pokok dalam portofolio investor ritel dan institusional. Tonggak tersebut menandai kenaikan 41 persen untuk saham Apple sejak awal 2021. Ini merupakan salah satu kenaikan terbesar di indeks Wall Street, Dow Jones Industrial Average.

Apple adalah salah satu dari lima kontributor terbesar untuk reli 27 persen S&P 500 pada tahun lalu bersama dengan Microsoft Corp., Nvidia Corp., Alphabet Inc. dan Tesla Inc., yang bersama-sama menyumbang 31 persen dari kinerja indeks pada 2021, menurut S&P Data Indeks Dow Jones.

Dilansir CNBC Internasional, pada Desember lalu, Katy Huberty dari Morgan Stanley menaikkan target harga saham Apple dari 164 dolar AS menjadi 200 dolar AS, dan mempertahankan peringkat beli, dengan alasan bahwa produk baru seperti virtual reality (VR) dan headset augmented reality (AR) belum dimasukkan ke dalam penentuan harga saham.

Huberty juga memperkirakan pendapatan App Store Apple akan mengungguli perkiraan Morgan Stanley untuk kuartal tersebut. Selain itu, Apple juga mengirimkan 83 juta unit selama kuartal yang berakhir Desember, 3 juta lebih dari yang diantisipasi.

Investor juga beralih ke saham Apple sebagai tempat berlindung yang aman (safe haven) di tengah turbulensi ketidakpastian pasar baru-baru ini. Selain itu, berkat neraca yang kuat dan arus kas yang luar biasa, yang digunakan untuk berinvestasi dalam produk baru, Apple mampu untuk membeli kembali saham (buyback) dan untuk mengembalikan modal kepada pemegang saham melalui dividen.

Apple telah menjadi perusahaan publik AS pertama yang mencapai kapitalisasi pasar 1 triliun dolar AS selama perdagangan intraday pada 2 Agustus 2018. Perusahaan tersebut kemudian mencapai kapitalisasi pasar 2 triliun dua tahun kemudian pada 19 Agustus 2020. Sepanjang tahun lalu saham Apple naik 34 persen.

Sementara itu, perusahaan teknologi saingannya, Microsoft saat ini memiliki valuasi sekitar 2,5 triliun dolar AS, Amazon memiliki kapitalisasi pasar sekitar 1,75 triliun dolar AS, dan Google sekitar 2 triliun dolar AS.

Editor: Jujuk Ernawati