Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gempur ISIS, Trump Kantongi Izin dari Pemerintah Nigeria
Advertisement . Scroll to see content

AS Larang Transaksi dengan WeChat, Starbucks hingga Nike Berpotensi Rugi

Sabtu, 08 Agustus 2020 - 17:11:00 WIB
AS Larang Transaksi dengan WeChat, Starbucks hingga Nike Berpotensi Rugi
AS telah mengeluarkan perintah eksekutif untuk melarang perusahaan AS bertransaksi apa pun dengan perusahaan China Tencent, selaku pemilik WeChat. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

HONG KONG, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengeluarkan perintah eksekutif untuk melarang perusahaan AS bertransaksi apa pun dengan perusahaan China Tencent, selaku pemilik WeChat yang akan berlaku dalam 45 hari mendatang. 

Hal tersebut masih seputar masalah keamanan nasional atas informasi dari penggunanya. Saat publik melihat bisnis Tencent akan terpengaruh oleh keputusan AS tersebut, sejatinya perusahaan AS di China akan turut menjadi korban karena sangat bergantung pada WeChat. 

Analis teknologi yang berbasis di Beijing Chengdong Li mengatakan, jika larangan tersebut mencakup perusahaan AS yang melakukan bisnis bersama WeChat, kebijakan itu akan lebih merugikan perusahaan AS seperti Starbucks, Amazon, Walmart, KFC hingga Nike daripada Tencent itu sendiri.

Sebab, WeChat adalah aplikasi seluler all in one di China. WeChat memiliki fitur lebih dari apa yang biasanya ditawarkan oleh aplikasi lain. Pengguna WeChat tak hanya bisa berbalas pesan, berbicara dan berbagi foto, namun juga bisa berbelanja, membayar tagihan, bahkan mengirim uang. WeChat menjadi media sosial penting untuk kehidupan sehari-hari di China, yang memiliki lebih dari 1 miliar pengguna.

Sementara itu, perusahaan AS dengan merek terkenal tersebut selama ini menggunakan layanan dari WeChat tersebut di China, yang disebut mini-app. Fitur itulah yang digunakan Starbucks hingga Nike untuk memfasilitasi transaksi oleh konsumen di China.

“Pendapatan yang didapat Tencent dari mini-app itu untuk Starbucks, Walmart dan lainya sangat kecil dibandingkan dengan pendapatan video game Tencent di dalam negeri sendiri. Larangan itu malah akan merugikan perusahaan AS di China, karena mereka mengandalkan Tencent untuk bisa beroperasi,” ujar Li dikutip dari Reuters pada Sabtu (8/8/2020).

Walmart mengatakan tahun lalu WeChat mewakili 30 persen dari total transaksi pelanggannya di China. Bahkan, WeChat sendiri pada 2018 lalu mampu melampaui layanan pembayaran Alipay milik Alibaba di semua tokonya di wilayah barat China.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut