Bagasi Gratis Dicabut, Komisi V DPR Akan Panggil Lion Air dan Kemenhub
KUPANG, iNews.id - Komisi V DPR RI segera memanggil Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Lion Air Group terkait pencabutan bagasi cuma-cuma kepada penumpang. Kebijakan itu rencananya akan diberlakukan besok, Selasa (7/1/2019).
"Kami segera memanggil pihak dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kemenhub serta manajemen dua maskapai (Lion Air dan Wings Air) itu terkait persoalan yang menimbulkan keresahan publik dalam beberapa hari terakhir," kata Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (7/1/2019).
Kendati demikian, Francis tidak mengungkapkan kapan pemanggilan itu akan dilakukan. Dalam rapat dengan agenda dengar pendapat itu, dia rencananya akan mencari alasan Lion Air Group mencabut bagasi cuma-cuma itu.
Politikus Partai Gerindra tersebut mengingatkan maskapai penerbangan senantiasa melaksanakan seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk ketika ada perubahan prosedur operasional.
"Setiap maskapai penerbangan harus menaati peraturan perundang-undangan. Artinya bahwa perubahan peraturan harus sampaikan ke pihak Kemenhub," ujar dia.

Selain itu, Francis juga meminta kepada Lion Air Group untuk menyosialisasikan standar pelayanan minimum terkait bagasi berbayar. Hal ini terkait soal hak-hak yang dimiliki penumpang saat mengeluarkan uang untuk membayar bagasi.
Yang tak kalah penting, kata dia, maskapai harus memastikan adanya peningkatan standar keamanan dan keselamatan akibat kebijakan baru Lion Air Group.
"Jangan sampai pencabutan (bagasi gratis) itu tidak dibarengi dengan peningkatan standar keselamatan serta keamanan bagasi," ujar dia.
Markus, pengguna jasa angkutan udara mengaku keberatan dengan rencana pencabutan itu. "Ini sosialiasinya sudah minim, terus tiba-tiba dengan bahwa akan ada penghapusan. Inikan tidak masuk akal," ujar saat ditemui di Bandara El Tari, Kupang.
Dia meniai apa yang dilakukan oleh Lion air dan Wings Air tak sebanding dengan pelayananan yang diterima oleh konsumen. Salah satunya soal keterlambatan keberangkatan pesawat yang selama ini terus terjadi.
Editor: Rahmat Fiansyah