Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Canda Bahlil ke Airlangga: Ini Ketum Golkar Senior, Kalau Gak Hormat Bahaya Saya
Advertisement . Scroll to see content

Bahlil Sangkal Klaim Tom Lembong soal Nikel Bakal Ditinggalkan: Kebohongan Publik!

Rabu, 24 Januari 2024 - 17:58:00 WIB
Bahlil Sangkal Klaim Tom Lembong soal Nikel Bakal Ditinggalkan: Kebohongan Publik!
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menilai pernyataan Tom Lembong soal nikel akan ditinggalkan adalah kebohongan publik (Dok. iNews.id/Ikhsan)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Invetasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyangkal pernyataan Co-Capten Timnas AMIN Tom Lembong soal penggunaan nikel bakal ditinggalkan dalam industri kendaraan listrik. 

Bahlil menilai pernyataan nikel bakal ditinggalkan dalam industri kendaraan listrik merupakan sebuah pembohong publik. Pasalnya, hingga saat ini komoditas andalan Indonesia itu masih menjadi bahan baku unggulan untuk pembuatan baterai kendaraan listrik dari aspek kualitas. 

"Apakah benar nikel ini akan ditinggalkan? Ini adalah kebohongan publik," ucap Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (24/1/2024).

Bahlil menjelaskan, ada dua jenis baterai yang bisa diaplikasikan ke kendaraan listrik, yaitu NMC (Nickel Mangan Cobalt) dan LFP (Lithium Ferro Phosphate). Sehingga nikel memang bukan bahan baku tunggal untuk pembuatan baterai kendaraan listrik. 

Namun demikian, dikatakan Bahlil dari aspek kualitas, baterai berbahan baku masih mempunyai kualitas yang lebih unggul ketimbang dibuat dari Lithium. Misalnya dari segi kapasitas penyimpanan daya listrik yang menjadi motor kendaraan. Sehingga menurutnya, nikel masih menjadi komoditas buruan untuk memproduksi baterai kendaraan listrik ke depannya. 

"LFP (lithium) hanya dipakai oleh tesla kepada mobilnya yang standar, karena kualitas jarak tempuh masih jauh lebih bagus nikel, dan itu tesla, sebagian juga masih menggunakan baterai yang berbahan baku nikel, jadi jangan omon-omon saja, bahaya negara kalau dibuat begini," tuturnya. 

Pada kesempatan tersebut, Bahlil juga memaparkan data soal realisasi investasi sepanjang 2023 ke sektor hilirisasi sumber daya alam termasuk didalamnya pembangunan smelter nikel di Indonesia. 
Realisasi investasi di bidang hilirisasi pada periode Januari - Desember 2023 untuk pembangunan smelter di Indonesia mencapai Rp216,8 triliun.

Terdiri atas smelter nikel Rp136,8 triliun, bauksit Rp9,7 triliun, dan tembaga sebesar Rp70,5 triliun. 

"Saya ingin mengatakan bahwa tidaklah benar kalau ada seseorang mantan pejabat atau pemikir ekonomi yang menyatakan bahwa nikel tidak lagi dikejar investor untuk membuat baterai mobil," tutup Bahlil. 

Sebagai informasi, pernyataan Tom Lembong soal hilirisasi sebagai senjata makan tuan disampaikan dalam program stasiun TV. Ia menilai saat ini harga nikel sudah jatuh karena dunia kebanjiran nikel dari Indonesia.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut