Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Dasco, Bahlil, Zulhas dan Cak Imin Bertemu, Perkuat Soliditas Koalisi
Advertisement . Scroll to see content

Bahlil Sebut Banyak Negara yang Tak Ingin Indonesia Maju

Rabu, 16 Februari 2022 - 17:09:00 WIB
Bahlil Sebut Banyak Negara yang Tak Ingin Indonesia Maju
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyebut banyak negara yang tidak ingin Indonesia menjadi negara maju. (Foto: Antara).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyebut banyak negara yang tidak ingin Indonesia menjadi negara maju. Hal tersebut agar Indonesia sesuai dengan kepentingan negara-negara tersebut.

Bahlil juga menegaskan komitmen pemerintah untuk mendorong hilirisasi. Langkah hilirisasi diyakini menjadikan Indonesia menjadi negara maju.

"Kita harus jadikan Indonesia sebagai negara industri, sekalipun saya tahu banyak negara yang tidak pengen Indonesia maju, banyak sekali dengan berbagai macam regulasi mereka," ujar Bahlil secara virtual, Rabu (16/2/2022).

Bahlil menambahkan, sebelumnya Indonesia lebih senang mengekspor bahan mentah dan mengimpor barang jadi. Padahal, bahan bakunya ada di dalam negeri. Pola bisnis ini hendak diubah dengan adanya hilirisasi.

Hilirisasi juga diyakini bisa mendorong target investasi tahun ini sebesar Rp1.200 triliun. Bahlil tak menampik, target yang diberikan Presiden Jokowi begitu berat. Namun, jumlah ini menjadi syarat agar ekonomi Indonesia bisa tumbuh lebih dari 5 persen.

"Makanya tahun ini kita hentikan nikel. Nanti CATL (perusahaan baterai asal China) akan masuk di sana dengan investasi 5,2 miliar dolar AS, dengan LG di Haltim (Halmahera Timur) investasinya Rp142 triliun. Sebagian juga di Jawa Tengah, di Batang. Kita bangun ekosistem baterai mobil terbesar di dunia," ucap Bahlil.

Oleh karena itu, Bahlil menayampaikan pihaknya meminta dukungan agar rencana tersebut berjalan lancar. 

"Kita harus berikan lampu hijau ke mereka, bahwa Indonesia sejak 17 Agustus sudah merdeka, kita tidak dijajah lagi. Oleh karena itu, kita berdaulat membuat keputusan untuk kemandirian negara kita sendiri," kata dia.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut