Bahlil Tegaskan Investasi di Indonesia Terbuka Bagi Semua Negara, Ini Buktinya
JAKARTA, iNews.id - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa Indonesia terbuka bagi semua negara yang berminat menanamkan modalnya di Tanah Air. Hal ini dibuktikan dengan investasi proyek gasifikasi batu bara di Muara Enim dengan Air Products, perusahaan asal Amerika Serikat (AS).
"Ke depan hilirisasi batu bara untuk metanol, itu dari Amerika Serikat. Jadi keliru itu kalau investasi Indonesia dikuasai hanya sebagian negara," ujar Bahlil dalam Indonesia Economic Outlook 2022 HIPMI, Selasa (25/1/2022).
Bahlil menuturkan, investasi di Indonesia tidak hanya berasal dari Jepang, China atau Korea Selatan saja. Dia menyebut, selama investor tersebut mau menaati peraturan di Indonesia, maka mereka dipersilakan untuk berinvestasi.
"Negara manapun selama tidak menabrak Undang-Undang saya akan persilakan untuk investasi," kata dia.
Terkait dimulainya proyek gasifikasi batu bara ke Dimetil Eter (DME) di Muara Enim, Sumatera Selatan, dia menyebut DME digadang-gadang akan menjadi pengganti Liquified Petroleum Gas (LPG) yang harganya sudah meroket di pasar internasional.
Bahlil mengatakan, Indonesia mengimpor LPG minimal 6 juta ton per tahun. Per 1 juta tonnya, pemerintah harus memberikan subsidi Rp10 hingga Rp20 triliun. Dengan DME, subsidi ini bisa dipangkas hingga Rp6-Rp7 triliun per 1 juta ton.
"Bayangkan 6-7 juta ton, efisiensinya bisa sampai Rp32 triliun. Ini bisa dipakai modal kerja UMKM, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain," ucap Bahlil.
Editor: Aditya Pratama