Bankir Top China yang Hilang Misterius Disebut Bantu Pihak Berwenang Lakukan Penyelidikan
BEIJING, iNews.id - Bankir top China yang menghilang secara misterius, Bao Fan bekerja sama dengan otoritas negara itu untuk melakukan penyelidikan. Hal tersebut diungkapkan perusahaannya, China Renaissance Holdings.
Perusahaan itu melaporkan Ketua dan CEO mereka hilang pada 16 Februari 2023 lalu. Bao Fan adalah pendiri dan CEO China Renaissance Holdings. Dia juga seorang leading deal broker ternama di China, yang kliennya adalah perusahaan teknologi terkemuka China seperti Didi dan Meituan.
"Dewan telah mengetahui bahwa Tuan Bao saat ini bekerja sama dalam penyelidikan yang dilakukan oleh otoritas tertentu di Republik Rakyat China," kata bank tersebut dalam laporannya ke Bursa Efek Hong Kong, dikutip dari BBC, Selasa (28/2/2023).
Perusahaan menyatakan, perusahaan akan bekerja sama untuk membantu setiap permintaan resmi dari otoritas China yang relevan. Selain itu, perusahaan juga menegaskan bahwa bisnis dan operasi grup saat ini berjalan normal.
Pengumuman tersebut merupakan pertama kalinya disampaikan China Renaissance mengenai alasan hilangnya Bao Fan. Kendati demikian, perusahaan tidak memberikan rincian tentang penyelidikan atau keberadaannya.
Sementara menurut Reuters, Bao yang hilang pada pertengahan bulan ini untuk membantu penyelidikan mantan koleganya, Cong Lin. Lin adalan mantan presiden China Renaissance.
Bao bukan CEO pertama yang hilang di negaranya. Di China, pemimpin perusahaan bisa menghilang secara tiba-tiba atau misterius.
Hilangnya Bao juga terjadi setelah serangkaian kasus hilangnya eksekutif ternama di China sebagai bagian dari kampanye antikorupsi Presiden China Xi Jinping.
Pada 2015, setidaknya lima eksekutif tidak dapat dihubungi, termasuk Ketua Grup Fosun Guo Guangchang. Perusahaan kemudian menyatakan bahwa eksekutifnya membantu penyelidikan atas masalah pribadi.
Pengusaha Tionghoa-Kanada Xiao Jianhua juga ditangkap pada 2017. Dia pernah menjadi salah satu orang terkaya di China dan tahun lalu dipenjara karena korupsi. Sementara pada akhir 2020, pendiri Alibaba Jack Ma juga menghilang setelah melontarkan kritik terhadap regulator pasar.
Bao dipandang sebagai titan di industri teknologi China, setelah mengeksekusi banyak perdagangan yang telah membentuk ekonomi konsumen online. Dia mendirikan China Renaissance pada 2005 setelah berkarier di perbankan di Morgan Stanley dan Credit Suisse.
Dalam artikel pada 2018, Bao menulis bahwa perusahaannya telah bersinggungan dengan 70 persen perusahaan internet yang dikenal oleh publik China.
Editor: Jujuk Ernawati