Ini 3 Cara China Bantu Topang Ekonomi Rusia
BEIJING, iNews.id - Rusia kena sanksi Barat sejak melakukan invasi ke Ukraina. Sanksi tersebut berdampak besar pada perekonomian negara yang dipimpin Vladimir Putin.
Dalam kondisi tersebut, China sebagai negara sahabat membantu menopang ekonomi Rusia. Dikutip dari CNN Business, berikut tiga cara China yang merupakan pembeli komoditas terbesar dunia dan kekuatan ekonomi kedua terbesar di dunia itu telah menopang ekonomi Rusia:
Barat memberikan sanksi terhadap Rusia berupa embargo penjualan minyak dan pembatasan harga minyak mentahnya, penolakan akses ke SWIFT, dan pembekuan aset bank sentral di luar negeri. Akibat sanksi tersebut, Bank Dunia memperkirakan, ekonomi Rusia tahun lalu merosot 4,5 persen.
Namun menurut pemerintah Rusia, pendapatan negara meningkat. Itu karena melonjaknya harga energi dan upaya Rusia mengubah rute ekspor ke lembeli lain, seperti China dan India.
"China telah mendukung Rusia secara ekonomi dalam artian telah meningkatkan perdagangan dengan Rusia, yang telah melemahkan upaya Barat untuk melumpuhkan mesin militer Moskow," kata analis senior untuk China dan Asia Timur Laut di Eurasia Group Neil Thomas.
Menurutnya, Presiden China Xi Jinping ingin memperdalam hubungan China dengan Rusia yang semakin terisolasi. Dia menambahkan bahwa status paria Rusia memungkinkan China untuk lebih memanfaatkannya dalam mendapatkan energi murah, teknologi militer canggih, dan dukungan diplomatik untuk kepentingan internasional China.
Berdasarkan angka bea cukai China, total perdagangan antara China dan Rusia mencapai rekor tertinggi baru pada tahun lalu, melonjak 30 persen menjadi 190 miliar dolar AS. Secara khusus, perdagangan energi telah meningkat tajam sejak dimulainya perang.
China membeli minyak mentah senilai 50,6 miliar dolar AS dari Rusia dari Maret hingga Desember, naik 45 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Impor batu bara melonjak 54 persen menjadi 10 miliar dolar AS. Pembelian gas alam termasuk gas pipa dan LNG meroket 155 persen menjadi 9,6 miliar dolar AS.