Banyak Tawaran Jadi Host dan Pembicara, Susi Pudjiastuti: Lumayan Juga Honornya
JAKARTA, iNews.id - Jauh sebelum menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) pada 2014, Susi Pudjiastuti adalah pengusaha yang banyak bergerak di sektor ekspor-impor dan aviasi.
Selepas menjadi Menteri KKP, Susi lebih banyak menghabiskan waktu di kampungnya, Pangandaran, Jawa Barat, sembari mengontrol bisnis dan membuat konten media sosialnya.
Selain memiliki program sendiri di media sosialnya, Susi mengaku sering mendapat tawaran sebagai host program di salah satu stasiun televisi nasional.
"Ya jadi kesibukan saya setelah menjadi menteri punya program sendiri, jadi host juga. Ya lumayanlah, bisa bisa bayar setengah bulan listrik cukup," kata Susi melalui tayangan Youtube ngobrol santai bersama Zulkifli Hasan, dikutip Sabtu (25/9/2021).
Dia pun mengaku, sering diminta menjadi pembicara untuk berbagai seminar, workshop, dan pelatihan online di berbagai universitas atau perguruan tinggi, bahkan korporasi.
"Setiap syuting dua minggu sekali biasanya untuk 2 episode terus setiap Sabtu malam Minggu siaran langsung terus langsung syuting kemudian seminar baik korporasi, perusahaan atau universitas lumayan juga honornya," papar Susi.
Dalam tayangan tersebut, Susi mengaku situasi pandemi Covid-19 memukul bisnis dan usaha yang ia lakoni terlebih pada sektor penerbangan atau bisnis penerbangan yang ia geluti.
"Ya pandemi ini tidak bagus karena tahun lalu sempat pesawat 5 bulan tidak ada terbang," ungkapnya.
Bahkan Susi mengaku sempat ingin melayangkan dan mengirim surat kepada Menteri Perhubungan dan Menteri Keuangan untuk bisa membantu keadaan yang ia alami terlebih di masa pandemi.
"Saya sedang mau kirim surat kepada Pak Budi (Menhub) dan juga bu Menkeu (Sri Mulyani) agar bisa membantu kan kalau misalkan tidak terbang Perintis kan bisa didenda tapi sama pemerintah tidak diperbolehkan untuk terbang, harusnya ada penggantian," ujar Susi.
Dia menceritakan, operasional pesawat mengalami penurunan signfikan selama pandemi Covid-19. Hal oitu, terlihatd ari jam terbang armada Susi Air.
"Nggak nambah. Semenjak pandemi pesawatnya jam terbangnya sudah menurun. Dari awalnya 40000 jam, jadi 20.000 jam terbang," kata Susi.
Saat ini, lanjutnya, Susi Air memiliki total sebanyak 49 Pesawat dengan pesawat terbaru di 2013 dengan harga 2,8 Juta Dollar. Uniknya, ia membeli sebuah pesawat dengan pinjaman dari bank. Hal itu dilakukan agar proses pengiriman ikan bisa berjalan dengan efektif.
"2,8 tuh pakai dolar, jadi ngutang dan pinjam sana-sini tapi bisa lah. Sekarang saya juga saat ini mulai mengisi waktu luang dengan menanam buah atau tanaman seperti kurma," tutur Susi.
Dia pun menuturkan bahwa setiap orang yang mau berusaha akan meraih kesuksesan, meskipun tak memiliki pendidikan formal yang tinggi. "Saya pikir biasa saja. Saya cuma sekolah SMA sampai kelas 2, saya berhenti karena sekolah bagi saya kurang cocok, karena ya saya tidak seperti banyak anak-anak lainnya jadi tidak bisa diatur-atur gitu lah pak. Jadi saya keluar dari sekolah jadi penjual ikan atau Bakul ikan dan mulai andil dalam export gitu tapi 2001 berhenti," papar Susi.
Editor: Jeanny Aipassa