Batas Waktu Pembayaran Utang Berakhir, Rusia Menuju Default
MOSKOW, iNews.id - Rusia mendekati default (gagal bayar) pada Minggu (26/6/2022) waktu setempat. Hal ini akan menjadi default pertama pertama negara itu dalam beberapa dekade terakhir.
Mengutip Reuters, Rusia telah berjuang untuk mempertahankan pembayaran obligasi yang beredar 40 miliar dolar AS sejak invasinya ke Ukraina pada 24 Februari lalu. Hal tersebut memicu sanksi besar-besaran yang secara efektif memotong negara itu keluar dari sistem keuangan global dan membuat asetnya tidak tersentuh oleh banyak investor.
Kremlin telah menyampaikan berulang kali bahwa tidak ada alasan bagi Rusia untuk gagal bayar. Pemerintah menuduh Barat mencoba mendorongnya ke default buatan.
Upaya Rusia untuk menghindari default besar pertama pada obligasi internasional sejak revolusi Bolshevik lebih dari seabad lalu menemu hambatan yang tidak dapat diatasi, ketika Kantor Pengawasan Aset Asing (OFAC) Departemen Keuangan AS secara efektif memblokir Moskow untuk melakukan pembayaran pada akhir Mei.
"Sejak Maret kami berpikir bahwa default Rusia mungkin tak terelakkan, dan pertanyaannya adalah kapan. OFAC telah turun tangan untuk menjawab pertanyaan itu untuk kami, dan standarnya sekarang ada pada kami," ujar kepala litigasi berdaulat di firma hukum Quinn Emanuel, Dennis Hranitzky dikutip, Senin (27/6/2022).
Sementara, default ini sebagian besar akan bersifat simbolis, mengingat Rusia tidak dapat meminjam secara internasional. Adapun pembayaran yang dimaksud adalah bunga 100 juta dolar AS untuk dua obligasi, satu dalam mata uang dolar AS dan satu lagi dalam mata uang euro, dengan batas pembayaran 27 Mei dan memiliki masa tenggang 30 hari yang berakhir pada hari Minggu.
Kementerian Keuangan Rusia menyampaikan, pihaknya telah melakukan pembayaran ke National Settlement Depository (NSD) dalam euro dan dolar. Pihaknya memastikan telah memenuhi kewajiban.
Meski begitu, rasanya tidak mungkin bahwa dana itu akan menemukan jalan mereka ke banyak pemegang obligasi internasional. Bagi banyak pemegang obligasi, tidak menerima uang yang terutang tepat waktu ke rekening mereka merupakan default.
Editor: Aditya Pratama