Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Begini Wujud Autopen, Alat Peniru Tanda Tangan yang Dipermasalahkan Trump kepada Joe Biden
Advertisement . Scroll to see content

BBM di AS Langka Gara-Gara Jaringan Pipa Minyak Terbesar Diretas

Rabu, 12 Mei 2021 - 11:10:00 WIB
BBM di AS Langka Gara-Gara Jaringan Pipa Minyak Terbesar Diretas
Kelangkaan BBM terjadi di AS setelah jaringan pipa minyak terbesar diretas. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Presiden AS, Joe Biden tengah menghadapi tekanan terkait kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di negaranya. Kelangkaan terjadi setelah jaringan pipa minyak terbesar yang berlokasi di pesisir Timur AS diretas.

Gedung Putih langsung mengambil tindakan untuk mengatasi kelangkaan yang berpotensi membuat harga BBM melonjak. Departemen Perlindungan Lingkungan AS memerintahkan 12 negara bagian ditambah Washington DC yang untuk membantu negara bagian terdampak yang selama ini disuplai oleh Colonial Pipeline.

Departemen Transportasi kini mengizinkan kapal asing untuk mendistribusikan bensin dan diesel ke pelabuhan di pesisir Timur AS. Dalam 101 tahun terakhir, kapal yang diziinkan mengangkut di AS hanya kapal tanker lokal saja sesuai mandat Jones Act.

"Kami akan bergerak cepat," kata Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Alejandro Mayorkas dikutip dari Bloomberg, Rabu (12/5/2021), 

Sejumlah SPBU di pesisir timur AS dilaporkan mengalami kelangkaan BBM dalam empat hari terakhir. Peretasan dan pencurian data jaringan milik Colonial Pipeline Co memaksa perusahaan tersebut menutup operasional.

North Caroline dan Virginia menetapkan keadaan darurat setelah cadangan BBM di tangki habis. Sementara maskapai dan bandara mulai menghemat avtur.

Menteri Energi Jennifer Granholm menyebut, lembaga perkeretaapian federal tengah mendata rel-rel kereta api yang bisa dipakai untuk memasok BBM dari pelabuhan ke area-area yang langka. Sementara, Komisi Pengawas Energi Federal menginstrusikan agar perusahaan-perusahaan pipa memberikan prioritas distribusi BBM ke daerah-daerah yang membutuhkan.

"Tentu kami memiliki bensin, kami hanya memastikan untuk mendistribusikannya ke daerah yang tepat," kata Granholm.

Dia berjanji situasi akan kembali normal. Dia meminta masyarakat AS tak membeli BBM secara berlebihan karena panik.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut