Begini Kondisi Credit Suisse setelah Diselamatkan UBS Setahun Lalu

ZURICH, iNews.id - Setahun setelah krisis perbankan yang meruntuhkan Credit Suisse, pihak berwenang masih mempertimbangkan cara memperbaiki kerentanan pemberi pinjaman, termasuk di Swiss. Pasalnya, pengambilalihan bank oleh saingannya, UBS menciptakan raksasa di sektor tersebut.
Mengutip Reuters, penyelamatan Credit Suisse dan penyelamatan bank-bank AS yang disponsori pemerintah Swiss pada Maret 2023 memadamkan kekhawatiran krisis yang dipicu oleh penarikan dana dari pemberi pinjaman regional AS, Silicon Valley Bank.
Namun, regulator dan anggota parlemen baru mulai membahas bagaimana bank dapat lebih baik dalam menahan aliran simpanan, dan apakah mereka memerlukan akses yang lebih mudah terhadap uang tunai darurat.
Pengawas keuangan global baru-baru ini memperingatkan Swiss harus memperkuat kontrol perbankannya, menyoroti risiko kegagalan UBS, yang kini menjadi salah satu bank terbesar di dunia akan berdampak pada sistem keuangan.
“Sistem perbankan tidak lebih aman. Bank-bank global dapat menyebabkan banyak kerugian," ucap Profesor di Stanford Graduate School of Business, Anat Admati dikutip, Minggu (17/3/2024).
Peraturan yang diperkenalkan setelah krisis keuangan 2008 tidak banyak membantu mencegah kehancuran yang terjadi tahun lalu, karena nasabah menarik uang tunai dari bank dengan intensitas yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Salah satu kelemahan utama yang muncul tahun lalu adalah kebutuhan likuiditas bank yang terbukti tidak mencukupi. Simpanan yang menembus miliaran di Credit Suisse keluar dalam hitungan hari dan menghabiskan dana yang tampaknya merupakan penyangga uang tunai.