Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kemnaker Rayu Manajemen Ban Michelin Batalkan PHK
Advertisement . Scroll to see content

Beredar Kabar 1.300 Karyawan Di-PHK, Begini Kata Bos Krakatau Steel

Selasa, 02 Juli 2019 - 23:50:00 WIB
Beredar Kabar 1.300 Karyawan Di-PHK, Begini Kata Bos Krakatau Steel
Pabrik baja. (Foto: ilustrasi/Ant)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 1.300 karyawan. Hal itu dilakukan BUMN baja tersebut untuk menekan kerugian.

Direktur Utama Krakatau Steel (KS), Silmy Kari mengatakan, perseroan tengah melakukan restrukturisasi yang mencakup tiga pilar, yaitu utang, bisnis, dan organisasi. Restrukturisasi tersebut dilakukan agar KS lebih efisien dan kompetitif di tengah persaingan industri baja global yang sangat ketat.

Paket restrukturisasi tersebut di antaranya penjualan aset-aset non-inti, perampingan organisasi, mencari mitra bisnis strategis, spin-off, serta melepas unit kerja yang bersifat cost center dan fokus pada unit kerja yang profit center.

"Perampingan organisasi melibatkan anak-anak usaha KS Group. Program ini akan membuat unit-unit kerja di internal Krakatau Steel akan lebih optimal sehingga mampu menjalankan bisnis secara efisien dan lebih produktif," kata Silmy, Selasa (2/7/2019).

Dengan demikian, kata Silmy, yang dilakukan KS yaitu mengalihkan tenaga kerja dari unit-unit yang membebani biaya KS ke unit-unit yang berpotensi menghasilkan laba bagi induk perusahaan.

Mantan bos Pindad itu menyebut, restrukturisasi ini membutuhkan kerja sama seluruh pihak untuk menyelematkan bisnis baja KS. Dia menyadari program ini tidak akan menyenangkan semua pihak.

"Jadi tidak benar ada PHK massal kepada karyawan Krakatau Steel. Restrukturisasi organisasi tidak selalu identik dengan Pemutusan Hubungan Kerja, ada banyak cara dalam perampingan struktur organisasi," tutur dia.

Silmy memastikan terus menjalin komunikasi dengan berbagai pihak terkait seperti serikat dan karyawan, pemerintah, dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam program restrukturisasi tersebut. Dia kembali menegaskan langkah ini diambil untuk menyelamatkan KS yang tak lain tulang punggung industri dan pembangunan di Indonesia.

Untuk diketahui, KS tengah melakukan restrukturisasi utang dengan bank-bank BUMN, terutama Bank Mandiri selaku kreditur terbesar perseroan. Kredit mewajibkan KS mengusulkan program restrukturisasi agar tenor utang bisa diperpanjang.

Per 31 Desember 2018, total utang jangka pendek KS mencapai 1,13 miliar dolar AS atau sekitar Rp16 triliun sementara utang jangka panjang mencapai 811 juta dolar AS atau Rp11 triliun.

Selain itu, kerugian KS juga terus membengkak. Pada kuartal I-2019, KS mencatat rugi bersih 62,32 juta dolar AS atau Rp880 miliar. Angka tersebut naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang rugi 4,86 juta dolar AS atau Rp70 miliar.

Kerugian tersebut disebabkan oleh pendapatan KS yang turun dari 486,1 juta dolar AS menjadi 418,9 juta dolar AS. Sementara efisiensi terus dilakukan yang ditandai dengan penurunan beban pokok pendapatan dari 419,3 juta dolar AS menjadi 407,2 juta dolar AS.

Beban penjualan juga turun dari 8,59 juta dolar AS menjadi 7,9 juta dolar AS. Namun, beban operasi masih naik dari 911 ribu dolar AS menjadi 5,36 juta dolar AS.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut