Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ekspor Ilegal 87 Kontainer Produk CPO Terbongkar, Begini Modusnya
Advertisement . Scroll to see content

Besok, Petani Sawit Bakal Gelar Demonstrasi Buntut Larangan Ekspor CPO

Senin, 16 Mei 2022 - 15:05:00 WIB
Besok, Petani Sawit Bakal Gelar Demonstrasi Buntut Larangan Ekspor CPO
Asosiasi Petani Sawit Petani Kelapa Sawit Indonesia bakal menggelar demonstrasi di Jakarta besok, Selasa (16/5/2022). (foto: dok iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Asosiasi Petani Sawit Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) bakal menggelar demonstrasi di Jakarta besok, Selasa (16/5/2022). Aksi ini terkait dengan kebijakan larangan ekspor crude palm oil (CPO) yang masih berlaku hingga saat ini.

Kalangan petani sawit menyampaikan, buntut dari larangan ekspor CPO membuat tandan buah segar (TBS) di tingkat petani banyak yang tidak terserap oleh perusahaan. Hal tersebutlah yang membuat harga TBS anjlok saat ini.

Aksi tersebut bakal dilakukan di Jakarta mulai pukul 09.00 WIB dengan titik aksi di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian RI dan Patung Kuda, untuk selanjutnya direncanakan bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara.

Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat ME Manurung mengatakan, aksi yang dilakukan besok bakal diikuti oleh seluruh daerah di Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua Barat.

"Petani sawit yang datang ke Jakarta mulai dari Aceh sampai Papua Barat akan berpakaian adat-budaya masing-masing. Kami ingin menunjukkan sawit itu pemersatu bangsa dan anugerah Tuhan kepada Indonesia," ujar Manurung dalam keterangan tertulisnya, Senin (16/5/2022).

Manurung menambahkam, setidaknya dalam aksi yang dilakukan besok oleh para petani setidaknya bakal membawa lima pesan kepada pemerintah. Pertama, menyampaikan aspirasi kepada Presiden Joko Widodo supaya melindungi 16 juta petani sebagai dampak turunnya harga TBS sawit sebesar 70 persen di 22 provinsi.

Kedua, meminta Presiden Joko Widodo untuk meninjau ulang kebijakan larangan ekspor sawit dan produk MGS serta bahan bakunya karena dampaknya langsung ke harga TBS sawit.

Ketiga, meminta Presiden Jokowi tidak hanya mensubsidi MGS curah, tapi juga MGS Kemasan Sederhana (MGS Gotong Royong), dan untuk menjaga jangan sampai gagal, pihaknya meminta memperkokoh Jaringan distribusi minyak goreng sawit terkhusus yang bersubsidi dengan melibatkan apparat TNI-Polri. 

Keempat, dengan segera Pemerintah membuat regulasi yang mempertegas PKS dan Pabrik MGS harus 30 persen dikelola oleh Koperasi untuk kebutuhan domestik agar urusan eksport diurus oleh Perusahaan besar, sehingga kejadian saat ini (kelangkaan MGS) tidak bersifat musiman (tidak terulang lagi).

Kelima, meminta Presiden Jokowi untuk memerintahkan Menteri Pertanian supaya merevisi Permentan 01/2018 tentang Tataniaga TBS (Penetapan Harga TBS), karena harga TBS yang diatur di Permentan 01 tersebut hanya ditujukan kepada petani yang bermitra dengan perusahaan. 

"Padahal petani bermitra dengan perusahaan hanya 7 persen dari total luas perkebunan sawit rakyat (6,72 juta ha)," ucapnya.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut