Bicara di KTT BRICS, Jokowi Tegaskan Hilirisasi Tak Boleh Dihalangi
 
                 
                JAKARTA, iNews.id - Joko Widodo (Jokowi) berbicara dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan pada hari ini, Kamis (24/8). Dalam kesempatan itu, ia dengan tegas menolak diskriminasi perdagangan dan mengatakan hilirisasi tidak boleh dihalangi.
Menurutnya, saat ini dunia tengah bergerak tanpa nahkoda sehingga berlayar ke arah yang tidak jelas. Hal ini terlihat dari perang dan konflik yang terjadi.
 
                                "Yang Mulia, dunia saat ini seakan bergerak tanpa nahkoda, seakan bergerak tanpa kompas yang jelas. Perang dan konflik telah menyebabkan tragedi kemanusiaan, krisis pangan telah mengakibatkan puluhan juta orang jatuh miskin. Belum lagi ancaman perubahan iklim yang mengintai umat manusia," kata Jokowi dalam keterangannya yang disiarkan YouTube The Presidency of the Republic of South Africa.
Jokowi mengatakan bahwa dari pandemi Covid-19, semua negara diajarkan bahwa krisis gobal tidak akan bisa selesai kalau bekerja sendiri-sendiri atau oleh sekelompok negara saja.
 
                                        "Dibutuhkan kolaborasi dan solidaritas bersama untuk mengatasinya," ucapnya.
Jokowi mengaku hadir di KTT BRICS bukan hanya sebagai pemimpin Indonesia, tapi sebagai sesama pemimpin The Global South yang mewakili 85 persen populasi dunia yang menginginkan win-win formula.
"Kehadiran saya di sini juga didasari keinginan untuk terus menghidupkan Spirit Bandung yang masih sangat relevan sampai saat ini, di mana solidaritas, soliditas dan kerja sama antar negara berkembang perlu terus diperkuat," tutur Jokowi.
Sebelum membahas berbagai kerja sama, Jokowi ingin ada satu hal yang mendasar yang harus disepakati dalam KTT tersebut, yakni, semua negara yang hadir harus konsisten menghormati hukum internasional dan hak asasi manusia.
"Kita semua melihat tatanan ekonomi dunia saat ini sangat tidak adil, gap pembangunan semakin lebar, rakyat miskin dan kelaparan semakin bertambah dan situasi seperti ini tidak boleh dibiarkan," ujar dia.
Maka dari itu, Jokowi mengajak semua negara berkembang bersatu untuk memperjuangkan hak-haknya. Serta, juga menolak diskriminasi perdagangan serta hilirisasi industri tidak boleh dihalangi.
"Kita semuanya harus terus menyuarakan kerja sama yang setara dan inklusif. BRICS dapat menjadi bagian terdepan untuk memperjuangkan keadilan pembangunan dan mereformasi tata kelola dunia yang lebih adil," kata Jokowi.
Editor: Puti Aini Yasmin