Bikin Bangga, Brand Fesyen Indonesia Ini Tembus Pasar Global
JAKARTA, iNews.id - Menteri Koperasi dan UKM (MenKop UKM), Teten Masduki, mengungkapkan rasa bangga terhadap beberapa brand fesyen Indonesia yang telah menembus pasar global.
Beberapa brand fesyen tersebut, antara lain Eiger, Erigo, dan Buttonscarves. Ketiga brand fesyen Indonesia tersebut kini menjadi tren baru fesyen karena memiliki produk custom dengan desain unik.
Erigo merupakan clothing line asal Indonesia yang dimiliki Muhammad Sadad. Erigo belum lama ini tengah meramaikan panggung New York Fashion Week (NYFW) di Amerika Serikat (AS) dan dikenal di luar negeri.
Eiger adalah brand pakaian dan peralatan rekreasi alam produksi PT Eigerindo Multi Produk Industri. Perusahaan ini memproduksi produk untuk kegiatan mendaki gunung, berkemah, dan panjat tebing, mulai dari tas hingga jaket. Belakangan brand Eiger memperluas distribusi ke luar negeri, hingga diproduksi di beberapa negara, termasuk China.
Sedangkan Buttonscarves merupakan salah satu brand fesyen Indonesia yang fokus pada hijab terutaa scraf. Brand ekslusive ini berhasil menembus pasar internasional bahkan sempat berkolaborasi dengan Disney.
"Momentum ini harus dimanfaatkan untuk menguasai pasar domestik dan global," kata Teten pada acara Jakarta Fashion and Food Festival (JF3) 2023 di Jakarta, Jumat malam (21/7/2023).
Di acara yang dihadiri Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono itu, Teten menyampaikan, narasi custom dapat memberikan keunikan dan nilai tambah, karena harga produk custom umumnya lebih tinggi dibandingkan barang produksi massal.
“Selain itu, pelaku fesyen harus dapat menciptakan fesyen-fesyen terbaru sesuai dengan tuntutan zaman, misalnya produk yang ramah lingkungan (sustainable) dan mengedepankan penggunaan wastra Indonesia," ujar Teten.
Bagi Menkop UKM, acara JF3 dapat mendorong UKM fesyen untuk terus mengembangkan ide, pemikiran, hingga kualitas produk fesyennya sebagai salah satu produk industri kreatif.
Dia mengungkapkan, dndustri fesyen memiliki nilai kontribusi 61,5 persen dari total ekspor ekonomi kreatif Indonesia. Itu sebabnya, UMKM Fesyen merupakan salah satu pilar utama ekonomi nasional.
"Mengingat besarnya kontribusi dari sektor ekonomi kreatif termasuk fesyen, maka saya menilai sangat penting bagi pelakunya untuk meningkatkan kapasitas diri, baik terkait kualitas dan kapasitas produksi, hingga manajemen dan bisnisnya," ungkap Teten.
Dia menjelaskan, pada 2022 lalu, KemenKopUKM mendukung 5 UKM dengan talenta terbaik Indonesia di ajang Premiere Classe yang merupakan bagian dari Paris Fashion Week.
"Saya berharap melalui kegiatan ini desainer dapat mempromosikan wastra terbaik Indonesia, meningkatkan kualitas produk, sehingga produk wastra Indonesia mampu bersaing di pasar internasional," tutur Teten.
Berbagai kegiatan yang melibatkan desainer, pelaku bisnis mode dan pengrajin, menjadi program utama JF3 Fashion Festival. Hal ini dilakukan sebagai wujud komitmen JF3 dan para partnernya untuk terus mendukung kebangkitan industri mode tanah air.
Dalam kesempatan yang sama, Chairman JF3 Soegianto Nagaria mengajak berbagai pihak yang memiliki kepedulian tinggi untuk mendukung eksistensi industri mode Indonesia.
Seiring dengan perkembangan industri mode global yang terus bergerak maju pasca pandemi, JF3 mengajak seluruh pihak untuk turut memberikan kontribusi dan aspirasi menentukan arah baru, akan dibawa kemana Industri Fashion Indonesia.
Soegianto optimistis dengan penyelenggaraan JF3 di lokasi yang baru. Tahun ini, JF3 memperluas jangkauan dengan menyelenggarakan acara di dua lokasi, yaitu Summarecon Mall Kelapa Gading dan Summarecon Mall Serpong.
"Kami percaya lokasi baru ini memiliki potensi pasar yang sangat baik, sehingga akan memberikan dampak bisnis lebih besar bagi para pelaku bisnis mode yang terlibat," ujar Soegianto.
Editor: Jeanny Aipassa