Bio Farma Didorong IPO di BEI, Manajemen: Belum Ada Arahan
JAKARTA, iNews.id - PT Bio Farma (Persero) menjadi salah satu BUMN yang akan didorong masuk Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang farmasi itu diproyeksikan go-public dalam kurun waktu 2021-2023.
Sekretaris Perusahaan Bio Farma, Bambang Heriyanto mengaku perseroan belum menerima arahan dari Menteri BUMN, Erick Thohir soal rencana penawaran saham perdana ke publik (initial public offering atau IPO).
"Belum ada arahan lebih lanjut," ujar Bambang saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Selasa (27/4/2021).
Dia belum bisa memberikan informasi apapun, termasuk target IPO. Soal rencana tersebut, kata dia, Bio Farma selaku induk holding BUMN farmasi akan berkonsultasi dengan Kementerian BUMN.
Meski belum IPO, ada dua anak usaha Bio Farma yang melantai di BEI, yaitu PT Indofarma Tbk dan PT Kimia Farma Tbk. Sebagai induk usaha, perseroan selama ini fokus pada bisnis vaksin dan antisera di dalam negeri.
Kementerian BUMN sebelumnya merilis 14 daftar perusahaan negara yang berpotensi IPO pada periode 2021-2023. Di antaranya Mitratel, Pupuk Kaltim, MIND ID, dan Pertamina Geothermal Energy.
Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya menargetkan Mitratel dan Pertamina Geothermal Energy menjadi dua BUMN yang paling siap IPO tahun ini.
"BUMN untuk tiga tahun depan akan go public, perusahaan BUMN menjadi bagian dari transformasi agar bisa berjalan good corporate governance yang bisa dijaga ke depan," kata Erick.
Editor: Rahmat Fiansyah