Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Penyebab Campak Bisa Mematikan, Dokter: Tidak Vaksin MR
Advertisement . Scroll to see content

Bio Farma Gandeng CEPI Kembangkan Teknologi Produksi Vaksin, Dapat Suntikan Dana Rp230 Miliar

Kamis, 21 September 2023 - 07:15:00 WIB
Bio Farma Gandeng CEPI Kembangkan Teknologi Produksi Vaksin, Dapat Suntikan Dana Rp230 Miliar
Bio Farma mengembangkan teknologi produksi vaksin terbaru, yakni viral vector dan mRNA. (Foto: istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Bio Farma (Persero) menggandeng Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) untuk mengembangkan teknologi produksi vaksin terbaru, yakni viral vector dan mRNA di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara (ASEAN). 

Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya, mengatakan kolaborasi dengan CEPI juga terkait penanggulangan potensi pandemi. Bio Farma dan CEPI telah menandatangani perjanjian kerja sama untuk 10 tahun mendatang.

"Terkait kerja sama tersebut, CEPI akan memberikan suntikan dana sebagai investasi awal sebesar 15 juta dolar Amerika Serikat (setara Rp230,520 miliar) untuk meningkatkan kapabilitas produksi vaksin yang lebih beragam," kata Shadiq, melalui keterangan pers, dikutip Kamis (21/9/2023). 

Menurut dia, CEPI berkomitmen bekerja sama dengan Bio Farma karena memiliki pengalaman luas di bidang produksi vaksin, di mana beberapa produk perusahaan telah mendapatkan prakualifikasi dari WHO.

Kolaborasi antara Holding BUMN Farmasi itu dengan CEPI akan meningkatkan kapabilitas industri kesehatan yang berada di wilayah negara berkembang, selain itu mempersiapkan diri menghadapi potensi pandemi di kemudian hari. 

"Kolaborasi ini merupakan salah satu pencapaian bagi Bio Farma dalam rangka berkontribusi pada kesehatan dunia, dan memberi kemudahan akses produk vaksin di masa sulit seperti pandemi, khususnya di kawasan ASEAN," ujar Shadiq.

Dengan kerja sama tersebut, Bio Farma dipandang mampu melebarkan layanan penanganan kebutuhan global terkait produk life science, menjangkau lebih banyak orang yang membutuhkan, dan memitigasi krisis yang mungkin datang. 

"Kami sambut kerja sama ini dengan semangat baik, dan kami siap untuk meraih dan mengoptimalkan setiap kesempatan dalam menghadapi tantangan sesuai tujuan kami dalam meningkatkan kualitas hidup," ungkap Shadiq. 

Sementara itu, CEO CEPI, Richard Hatchett, menyampaikan bahwa dunia harus mampu merespon dengan cepat dan adil jika ingin mengurangi wabah di masa mendatang, apalagi berpotensi menjadi pandemi.

"Kerja sama kami dengan Bio Farma akan memberikan kontribusi baru terhadap tujuan tersebut dengan cara mengembangkan fasilitas kelas dunia yang dimiliki oleh Bio Farma dengan teknologi produksi terbaru yakni, vaksin mRNA dan viral vector yang dapat diproduksi massal dalam rentang 100 hari sejak patogen virus teridentifikasi," ungkap Richard Hatchett. 

Dia mengatakan, yang lebih penting lagi adalah kapabilitas dalam memproduksi vaksin mRNA yang diterapkan melalui kerja sama ini dapat memberikan percepatan dan keadilan akses vaksin bagi negara-negara di kawasan ASEAN ketika menghadapi ancaman wabah.

Bio Farma dan CEPI memastikan adanya dukungan atas ketersediaan produk dan meningkatkan kapasitas produksi vaksin untuk negara di kawasan Global South. Khususnya, pada kondisi wabah di masa mendatang dan menanggulangi ketidakmerataan akses terhadap vaksin seperti yang terjadi selama Covid-19. 

Selain itu, mendukung implementasi teknologi mRNA dan viral vector di fasilitas Bio Farma untuk pertama kalinya. Produk vaksin viral vector dan mRNA akan meningkatkan kemampuan perusahaan dalam memproduksi vaksin untuk melawan ancaman virus baru. Selain CEPI, pemerintah Indonesia juga turut serta dalam investasi pada program ini. 

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut