Bio Farma Siapkan 352 Klinik untuk Vaksinasi Gotong Royong
JAKARTA, iNews.id - PT Bio Farma (Persero), menyiapkan 352 klinik untuk melayani vaksinasi gotong royong. Selain itu, ada 244 klinik dan 298 rumah sakit (RS) swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sedang melalui proses verifikasi.
"Proses verifikasi terkait dengan validasi sistem kelayakan atau syarat vaksinasi yang ditetapkan pemerintah," kata Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Honesti Basyir, saat Raker bersama Komisi IX DPR, Kamis (20/5/2021).
Menurut dia, pemerintah melalui BUMN Farmasi bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia terus mematangkan program vaksinasi gotong royong dengan menggandeng sejumlah fasilitas kesehatan (faskes) dan perusahaan distributor.
"Akan terlibat fasilitas kesehatan, ini akan terlibat faskes swasta dan faskese BUMN. Kemudian Kemenkes akan mengeluarkan ketetapan harga juga juknis dari pelaksanaan vaksinasi gotong royong tersebut," ujar Honesti.
Dia menjelaskan, terkait perusahaan distributor, Bio Farma sudah menggandeng 72 perusahaan. Perusahaan distributor tersebut terdiri dari swasta dan BUMN.
Ke-72 perusahaan itu dinilai telah memenuhi prinsip cara distribusi obat yang baik (CDOB) untuk menjamin dan memastikan distribusi vaksin sesuai dengan persyaratan dan tujuan penggunaannya.
"Kita sudah melakukan kerjasama sama dengan mitra distributor yang ada di semua provinsi, total yang terlibat ada 72 mitra atau perusahaan distributor yang sudah memenuhi persyaratan," kata Honesti.
Dalam implementasinya, proses distribusi harus berbasis IT atau digital. Langkah ini sudah dilakukan Bio Farma pada pengiriman vaksin ke daerah saat vaksinasi pemerintah sebelumnya. Dimana, Sistem digunakan untuk memonitor agar vaksin dalam kondisi aman.
"Dan nanti diintegrasikan pada program satu data pemerintah untuk kelengkapan administrasi setiap orang yang sudah mendapatkan vaksinasi," tutur Honesti.
Editor: Jeanny Aipassa