Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : RUPSLB BNI, Febrio Nathan Kacaribu Diangkat Jadi Komisaris
Advertisement . Scroll to see content

BNI Bukukan Laba Rp15,12 Triliun per September 2025

Jumat, 24 Oktober 2025 - 09:50:00 WIB
BNI Bukukan Laba Rp15,12 Triliun per September 2025
Ilustrasi BNI mencatat laba bersih Rp15,12 triliun per September 2025. (Foto: Dok. BNI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Bank Negara Indonesia (BNI) mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp15,12 triliun. Angka ini terhitung hingga akhir September 2025. 

Meski begitu, jumlah ini mengalami penurunan 7,32 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp16,43 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III 2025, pendapatan bunga BNI meningkat 4,77 persen yoy menjadi Rp51,16 triliun dari sebelumnya Rp48,83 triliun.

Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan mengatakan, strategi penguatan kualitas portofolio dan efisiensi pendanaan yang disiplin membuat BNI tetap tangguh di tengah volatilitas pasar, sekaligus menjaga keseimbangan pertumbuhan di seluruh segmen bisnis.

“Keberhasilan ini menunjukkan kemampuan BNI untuk tetap adaptif dalam menghadapi tantangan, sambil terus mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Putrama dalam keterangan resmi, Jumat (24/10/2025).

BNI mencatat rasio permodalan yang solid dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 21,1 persen, termasuk Tier-1 Capital yang tetap kuat. 

Dari sisi likuiditas, Loan to Deposit Ratio (LDR) berada di level 86,9 persen, Liquidity Coverage Ratio (LCR) 167,4 persen, dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) 142,1 persen.

Direktur Finance & Strategy BNI Hussein Paolo Kartadjoemena menjelaskan, hingga akhir September 2025, total penyaluran kredit tumbuh 10,5 persen yoy menjadi Rp812,2 triliun. 

Pertumbuhan ini terjadi merata di seluruh segmen bisnis, mencerminkan portofolio kredit yang semakin sehat dan berimbang.

“Pertumbuhan kredit BNI kini lebih seimbang di seluruh segmen, baik korporasi, menengah, maupun UMKM. Hal ini menunjukkan efektivitas strategi pembiayaan kami dalam menjaga kualitas aset sekaligus mendorong pertumbuhan sektor produktif,” ujar Paolo.

Kredit korporasi naik 12,4 persen yoy menjadi Rp450,7 triliun, didorong peningkatan pembiayaan kepada korporasi swasta, BUMN, dan institusi. 

Kredit segmen menengah tumbuh 14,3 persen yoy, sementara kredit UMKM non-KUR meningkat 13,9 persen yoy menjadi Rp46,3 triliun. Hal ini menegaskan komitmen BNI memperkuat sektor riil dan mendukung kemandirian ekonomi nasional.

Kredit segmen konsumer juga tumbuh 9,6 persen yoy menjadi Rp150,2 triliun, terutama dari pembiayaan KPR, personal loan, dan kartu kredit. 

Sinergi dengan anak perusahaan turut memperkuat ekosistem bisnis BNI, terlihat dari pertumbuhan kredit usaha di level grup yang naik 15,3 persen yoy menjadi Rp17,4 triliun.

Untuk menjaga kualitas aset dan profil risiko, BNI memperkuat ketahanan keuangan dengan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) yang solid. Hingga akhir kuartal III 2025, CKPN tercatat sebesar Rp34,7 triliun, dengan NPL coverage ratio mencapai 222,7 persen.

Kualitas aset tetap terjaga dengan rasio kredit bermasalah (NPL gross) di level 2,0 persen dan Loan at Risk (LAR) membaik ke 10,4 persen.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut