BNI Cetak Laba Bersih Rp5,2 Triliun di Kuartal I 2023, Melesat 31,8 Persen
Di kuartal I 2023, kredit konsolidasi BNI tumbuh 7,2 persen secara tahunan (YoY) atau mencapai Rp634,3 triliun. Perseroan secara konsisten melanjutkan strategi untuk tumbuh pada segmen-segmen prioritas, yaitu kepada debitur top tier mulai dari segmen korporasi dan turunan bisnisnya yang masuk dalam sektor industri prospektif, hingga segmen konsumer, dengan tetap mengedepankan asas prudential.
Kinerja pertumbuhan kredit pada kuartal I 2023 didorong oleh segmen korporasi swasta yang tumbuh 21,2 persen YoY menjadi Rp234 triliun, diikuti oleh segmen enterprise atau Large Commercial yang meningkat 13,2 persen YoY menjadi Rp52,2 triliun, dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang tumbuh 7,8 persen YoY menjadi Rp50,1 triliun.
Sementara, segmen konsumen secara keseluruhan tumbuh 11,9 persen YoY menjadi Rp113,4 triliun, dengan personal loan dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) menjadi mesin pertumbuhan dengan masing-masing meningkat 19,2 persen YoY menjadi Rp44,5 triliun dan tumbuh 8 persen YoY menjadi Rp54,5 triliun.
BNI juga melihat debitur yang terdampak pandemi terus mengalami pemulihan. Hal ini berdampak positif pada portofolio restrukturisasi kredit akibat Covid-19 yang hingga akhir kuartal I-2023 tersisa Rp45,8 triliun, atau hanya mencapai 7,3 persen dari total kredit, jauh menurun dari kuartal I tahun lalu yang masih mencapai 12 persen dari total kredit.
Penurunan ini terutama berasal dari sektor-sektor yang paling terdampak pandemi seperti restoran, hotel, tekstil dan konstruksi, mengindikasikan bahwa bisnis debitur kembali pulih.