Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : KPPU Jatuhkan Denda Rp15 miliar ke TikTok Imbas Telat Lapor Akuisisi Tokopedia
Advertisement . Scroll to see content

Bocor, Data 91 Juta Pengguna Tokopedia Diperjualbelikan

Minggu, 03 Mei 2020 - 12:28:00 WIB
Bocor, Data 91 Juta Pengguna Tokopedia Diperjualbelikan
Tokopedia. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pengguna dan penjual Tokopedia perlu waspada. Terbaru, data 91 juta bocor dan diperjualbelikan di forum internet bawah tanah (dark web).

Berdasarkan info dari akun Twitter @underthebreach, akun diduga hacker yang sebelumnya menjual data 15 juta pengguna kini kembali menjual data semua pengguna Tokopedia. Data tersebut dijual dengan harga 5.000 dolar AS.

Data tersebut cukup lengkap mencakup username, nama lengkap, alamat email, nomor telepon, password, lokasi, dan jenis kelamin pengguna.

"Aktor yang sama kini menjual seluruh database yang diduga berisi data 91 juta seharga 5.000 dolar AS di Darknet," cuit akun @underthebreach, dikutip Minggu (3/5/2020).

Akun Twitter @ronaldips yang membeli database 15 juta pengguna Tokopedia telah meneliti data berkapasitas 4 gigabyte tersebut. Seluruh informasi data seharga 10 euro itu dipastikan benar, kecuali password yang belum berhasil diretas karena dilindungi enkripsi yang belum diketahui algoritmanya.

Per Agustus 2019, Tokopedia mengumumkan pengguna sudah menembus 90 juta akun. Sementara jumlah penjual mencapai 6,4 juta akun.

Nuraini Razak, VP of Corporate Communications Tokopedia membenarkan adanya upaya pencurian data terhadap pengguna Tokopedia. Namun dia mengklaim Tokopedia berhasil melindungi informasi penting pengguna, termasuk password.

"Meskipun password dan informasi krusial pengguna tetap terlindungi di balik enkripsi, kami menganjurkan pengguna Tokopedia untuk tetap mengganti password akunnya secara berkala demi keamanan dan kenyamanan," kata Nuraini, Sabtu (2/5/2020).

Tokopedia, kata dia, juga menerapkan sistem keamanan berlapis, termasuk OTP yang hanya bisa diakses secara real time oleh pemilik akun. Para pengguna diminta untuk tidak memberikan kode OTP kepada siapa pun dan untuk alasan apa pun.

"Saat ini, kami terus melakukan investigasi dan belum ada informasi lebih lanjut yang dapat kami sampaikan," ujar Nuraini.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut