Bos AirAsia Tony Fernandes Kehilangan Sepertiga Kekayaan
KUALA LUMPUR, iNews.id - Bos AirAsia, Tony Fernandes harus kehilangan kekayaan cukup besar dalam satu tahun terakhir. Nilai kekayaannya hilang hingga sepertiga.
Dikutip dari Forbes, Jumat (6/3/2020), kekayaan Tony mencapai 335 juta dolar AS, turun 195 juta dolar AS atau 35 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar 530 juta dolar AS.
Penurunan kekayaan Tony tersebut disebabkan oleh wabah virus korona yang menghantam industri pariwisata, termasuk penerbangan. Sebagian besar kekayaan Tony memang berasal dari AirAsia Group Berhad dengan bisnis inti penerbangan.
Selain itu, AirAsia belum lama ini menghadapi isu dugaan suap yang memaksa Tony mundur untuk sementara dari posisinya sebagai CEO. Suap itu terkait pembelian Airbus oleh AirAsia.
Isu tersebut muncul setelah Pengadilan Inggris menyebut AirAsia dan eksekutifnya terlibat dalam kasus suap Airbus. Tony dan mitra bisnisnya, Kamarudin Meranun diduga menerima suap sebesar 50 juta dolar AS. Atas kabar itu, Kamarudin juga mundur dari jabatannya sebagai Chairman AirAsia.
Meski keduanya membantah, hal tersebut tak menghalangi investor menjual saham AirAsia. Alhasil, kekayaan Tony dan sahabatnya ikut turun. Untuk Kamarudin, kekayannya turun menjadi 315 juta dolar AS.
Tony dan Kamarudin membeli AirAsia pada Desember 2001 dari pemerintah Malaysia seharga 1 ringgit setelah maskapai didera berbagai masalah keuangan. Kini, AirAsia menjelma menjadi salah satu maskapai terbesar di Asia Tenggara yang fokus pada penerbangan berbiaya rendah (low-cost carrier).
Meski kekayannya turun, Tony masih masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Malaysia. Pria bernama lengkap Tan Sri Anthony Francis Fernandes itu berada di posisi 41 sementara Kamarudin berada di posisi 43.
Editor: Rahmat Fiansyah