Bos Garuda Sebut Ada Beban Baru usai Capai Kesepakatan dengan Kreditur, Apa Itu?

JAKARTA, iNews.id - Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra bangga atas capaian kesepakatan kreditur atas proposal perdamaian yang diproses dalam Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Namun dia mengaku kesepakatan tersebut menjadi beban baru bagi manajemen.
Irfan menuturkan, selama proses negosiasi dengan lessor hingga kreditur lainnya, ada kesepakatan bisnis yang dijanjikan manajemen emiten berkode saham GIAA itu. Janji ini wajib direalisasikan setelah PKPU Garuda Indonesia diumumkan Senin (20/6/2022) besok.
"Ini menunjukan kepercayaan yang sangat tinggi daripada kreditur terhadap rencana besar Garuda dan proposal perdamaian ini. Tentu saja membuat kami bangga, tapi jadi beban baru kami untuk memastikan janji-janji yang kita sampaikan selama proses negosiasi dalam bentuk tertulis dan nego bisa dilaksanakan," kata Irfan, Minggu (19/6/2022).
Paparan rencana bisnis dalam proposal damai, dia mengatakan, mampu meyakinkan para kreditur. Menurutnya, kreditur melihat rencana bisnis Garuda Indonesia memiliki profitability.
Irfan pun optimistis jika dalam 3 tahun ke depan maskapai penerbangan pelat merah itu mampu mencatatkan keuntungan setelah beberapa tahun ini perusahaan mencatatkan kerugian signifikan.