Bos Kripto Terra Luna Do Kwon Ditangkap di Montenegro, Didakwa dengan 8 Tuduhan Penipuan
NEW YORK, iNews.id - CEO Terraform Labs (Terra Luna) Do Kwon didakwa melakukan penipuan oleh jaksa Amerika Serikat (AS) di New York. Ini terjadi hanya beberapa jam setelah dia ditangkap di Montenegro.
Mengutip Cointelegraph, dalam pengajuan pengadilan yang ditandatangani oleh Jaksa AS untuk Disktrik Selatan New York Damian Williams, pengusaha kripto berusia 31 tahun itu telah didakwa dengan delapan tuduhan terpisah, di antaranya penipuan komoditas, penipuan sekuritas, penipuan wire, serta konspirasi untuk menipu dan terlibat dalam manipulasi pasar.
Di bawah dakwaan pertama, konspirasi untuk menipu, jaksa AS mengklaim memiliki yuridiksi atas Kwon. Pasalnya, dia melakukan serangkaian pernyataan palsu dan menyesatkan selama wawancara di TV tentang sejauh mana blockchain Terra telah diadopsi oleh pengguna.
Sementara empat dakwaan lainnya, terkait dengan serangkaian pernyataan yang diduga menyesatkan tentang keefektifan stablecoin TerraClassicUSD (USTC) untuk mempertahankan nilainya dengan dolar AS, serta dugaan keterlibatan Kwon dalam strategi perdagangan yang dirancang untuk mengubah harga pasar dari USTC.
Pengajuan tersebut dilakukan ketika Menteri Dalam Negeri Montenegro Filip Adzic pada Kamis (23/3/2023) waktu setempat melaporkan bahwa seseorang yang diduga sebagai mantan raja mata uang kripto ditahan di bandara Podgorica dengan menggunakan dokumen palsu. Tersangka, yang diyakini sebagai Kwon, ditahan di Bandara Podgorica bersama rekan bisnisnya, Hon Chang Joon saat mencoba terbang ke Dubai.
Menurut laporan surat kabar Pobjeda yang berbasis di Montenegro, Basic State Prosecution Office akan segera mengajukan tuntutan pidana terhadap Kwon dan Joon karena menggunakan dokumen perjalanan palsu dari Kosta Rika. Ini pertama kalinya ditemukan oleh Interpol.
Tindak pidana tersebut termasuk dalam Pasal 412 ayat 2 KUHP Montenegro, dengan ancaman hukuman penjara maksimal tiga tahun. Dalam penyelidikan barang bawaannya juga ditemukan dokumen perjalanan Belgia yang dipalsukan, bersama dengan tiga laptop dan lima ponsel.
Adapun Kejaksaan Korea Selatan telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Kwon pada 14 September 2022, yang menghadapi serangkaian tuduhan penipuan dan pelanggaran hukum pasar modal di negara asalnya. Selain itu, Interpol pada 26 September 2022 juga mengeluarkan red notice untuk menangkapnya, dan Komisi Bursa Efek Amerika Serikat mengajukan tuduhan penipuan pada 16 Februari 2023.
Tuduhan terhadap Kwon terkait dengan dugaan peran dia dalam runtuhnya token Terra Luna Classic (LUNC) senilai 40 miliar dolar AS dan stablecoin TerraClassicUSD (USTC) pada Mei 2022. Sejak keruntuhannya, Kwon dilaporkan berpindah-pindah tempat antara Singapura, Dubai, dan Serbia.
Kementerian luar negeri Korea Selatan secara resmi membatalkan paspor Kwon pada 20 Oktober 2022 setelah dia tidak menyerahkan paspornya menyusul perintah pada 6 Oktober lalu.
Editor: Jujuk Ernawati